Monday, July 7, 2014

Api Biru dari Sampah Organik





Menyulap Sampah Basah Organik (sampah pasar) Menjadi Bioethanol/Bio Kerosin/BBN
Deskripsi Singkat:
Sampah menjadi masalah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, apalagi sampah pasar yang jumlahnya banyak. Teknologi yang bisa mengolah dan memanfaatkan sampah sangatlah diperlukan.
Pembuatan bioethanol membutuhkan limbah pasar segar seperti sayuran dan buah segar yang dibuang dan dikumpulkan menjadi satu. Sampah kemudian dihancurkan dengan mesin giling sehingga dihasilkan cairan sampah organik yang kemudian difermentasikan selama 7 hari.

Pemanasan dan penyulingan model baru menggunakan pipa spiral pada suhu 80-90°C akan menghasilkan bioethanol dengan kadar 70-80%. Bioethanol ini dapat langsung digunakan sebagai pengganti minyak tanah berkalori tinggi sepanas gas elpiji, atau di pabrik limun, atau sebagai sauce di pabrik rokok, dan lain-lain.
Trash management is a serious problem in the community, and converting organic trash into bioethanol might be the solution. Bioethanol is developed in decomposition organic trash. Developing a better method and process to harvest high concentrate bioethanol is what the innovation offers. Using a special distillation equipment at specific temperature range, the developed method and process produces bioethanol with 70-80% concentration.
Perspektif:
Menerapkan proses 3R, Reduce, Reuse and Recycle pada sampah pasar segar, tidak saja menghasilkan produk berharga, namun juga menyelesaikan masalah sampah dan memberikan peluang pendapatan bagi mereka yang mau mengelolanya.

Keunggulan Inovasi:
  • Menawarkan solusi permasalahan sampah pasar
  • Metode penyulingan membutuhkan modal awal relatif rendah
  • Menawarkan pilihan baru sumber bahan bakar gas untuk kebutuhan rumah tangga pengganti minyak tanah
  • Kualitas dan konsentrasi bioethanol yang dihasilkan tinggi
Potensi Aplikasi:
Pengelolaan sampah organik yang menghasilkan bioethanol yang dapat dijual ke industri atau sebagai bahan bakar gas untuk kebutuhan rumah tangga. Dapat diaplikasikan di dekat pasar-pasar sayur tradisional, dan digunakan oleh masyarakat sekitarnya.






“Permasalah yang akan terjadi bila media tanam jamur tiram hanya menggunakan serbuk gergaji adalah bila terjadinya kelangkaan serbuk gergaji.  Oleh karena itu, perlu adanya sumber media tumbuh jamur tiram putih selain dari serbuk gergaji yaitu menggunakan media tumbuh jerami padi.”

Pada umumnya media tumbuh jamur tiram putih banyak yang menggunakan serbuk gergaji sebagai media tanam. Hanya saja permasalah yang akan terjadi bila media tanam jamur tiram hanya menggunakan serbuk gergaji adalah bila terjadinya kelangkaan serbuk gergaji. Oleh karena itu, perlu adanya sumber media tumbuh jamur tiram putih selain dari serbuk gergaji yaitu menggunakan media tumbuh jerami padi.

Pemanfaat limbah jerami padi untuk media tumbuh jamur tiram cukup mudah yaitu sebagi berikut :

Jerami terlebih dahulu di cacah 2-3 cm, kemudian di masukan dalam karung dan direndam dalam air. Selanjutnya karung di tiriskan dan dimasukan kedalam kantong plastic pp tahan panas berukuran 20-30 cm sampai cukup padat sehingga beratnya sekitar 1000 gr. Kantong plastic berisi substat tanaman di tegakan dengan bagian kantong palatis yang terbuka menghadap keatas.

Kemudian media bibit semai di biarkan selama 24 jam dalam keadaan mulut media bibit semai terbuka. Setelah itu kantong plastic di pasangi cincin yang terbuat dari pipa paralon berdiameter 2,5 cm dan di tutup dengan potongan kapas, diikat dengan karet gelang sehingga menjadi media semai jamur tiram.

Media semai jamur di steralisasi di dalam drum pengukus selama 8 jam, kemudian di dinginkan selama 24 jam. Media semai jamur tiram di inokulasi secara asaptis dengan memasukan jamur sebanyak tidak sendok, kemduan media jamur tiram di tutup dengan kapas dan plastic kecil yang sudah di beri ring. Media semai jamur tiram yang sudah di inokulasi kemudia di inkubasi selama 20-25 hari sengan suhu 22-28˚ C. 

Jika seluruh permukaan media semai jamur tiram sudah rata ditumbuhi dengan meselium maka di lakukan pemeliharaan di rumah jamur. Panen badan jamur di lakukan 3-4 hari setelah munculnya tunas. Hasil berat panen per media semai jamur tiram 80-90 gr. 









0 comments:

Post a Comment