Wednesday, September 21, 2016

POLINELA, Tuan Rumah Konferensi PERHIPTANI Provinsi Lampung

Reporter : Hendri Kurniawan
                Reni Aprillia
Sukma_Polinela; PERHIPTANI merupakan singkatan dari Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia yaitu organisasi profesi penyuluh yang didirikan dengan berazaskan Pancasila yang bersifat sebagai keilmuan, keahlian, persaudaraan, kemasyarakatan, kemandirian, dan tidak berafiliasi dengan kepentingan politik manapun. PERHIPTANI oleh para pendirinya didirikan dengan semangat bahwa untuk mewujudkan pertanian yang berwawasan agribisnis, maka penyuluh pertanian mempunyai kedudukan dan peranan yang penting dalam pembangunan nasional khususnya dibidang pembangunan pertanian. PERHIPTANI berdiri pada tahun 1985.
Dari awal terbentuk PERHIPTANI Provinsi Lampung diketuai oleh Joko Umar Said. Ia telah menjabat kurang lebih selama 31 tahun yaitu dari tahun 1985 sampai 2016. Selama ini ia dipilih aklamasi oleh anggota konferensi  setiap 5 tahun sekali karena ia mendapat amanah kepercayaan dari anggota PERHIPTANI.
Polinela Pada tahun ini dipercaya sebagai tuan rumah pengadaan Konferensi PERHIPTANI Provinsi Lampung yang dilaksanakan pada tanggal 30-31 juli 2016 tepatnya di Gedung Serba Guna (GSG) Polinela. Pengadaan konferensi ini dilakukan setiap satu tahun sekali, tujuannya guna  merevisi Anggaran Dasar(AD) dan Anggaran Rumah Tangga(ART) PERHIPTANI Provinsi Lampung.  Tidak hanya itu pada akhir acara konfrensi juga dilakukan pemilihan ketua baru PERHIPTANI yang pada tahun ini terpilih Ir.Sutono sebagai ketua PERHIPTANI Provinsi Lampung. “Saya merasa plong dan puas sudah menyelesaikan tugas yang diemban dengan baik,dan percaya bahwa pemimpin PERHIPTANI yang baru mampu melanjutkan program PERHIPTANI  dengan baik  dan bahkan dapat lebih ditingkatkan lagi”, ujar Joko.
Salah satu program PERHIPTANI adalah penyediaan program beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu. Program ini telah dilakukan sekitar 20 tahun lalu pada masa jabatan Umarsono sebagai Gubernur Lampung. Program ini telah disetujui dengan mengirim surat ke Kabupaten atau Kota, namun tak ada respon.  Sekitar  10 tahun lalu ketika kepemimpinan Sjahrudin program beasiswa harus ditingkatkan, dikarenakan level pendidikan untuk penyuluh minimal D3 bahkan S1. Dan mulailah program beasiswa PEMDA Polinela, hingga 2 tahun terakhir mahasiswa PEMDA Polinela berjumlah 250 mahasiswa yang terdiri dari semester 1 dan 3.  Joko mengatakan “kita kedepan akan sulit dalam pembangunan pertanian karena tenaga muda kita sudah tidak tertarik dalam bidang pertanian, sehingga dibutuhkan beasiswa dibidang pertanian”.

Di era modernisasi SDM dan juga teknologi sangat dibutuhkan terlebih lagi dibidang pertanian guna menghasilkan pangan  yang baik. Hal inilah yang dieluhkan ketua PERHIPTANI yang baru yaitu Ir.Sutono, ia mengatakan “Tugas yang kita emban sangat berat, dengan SDM yang terbatas dengan input sarana produksi yang kurang,infrastruktur yang kurang tapi kita dituntut oleh pemerintah untuk menghasilkan ketahanan pangan yang kuat. Sukses perlu perjuangan, pengorbanan dan keikhlasan sehingga dapat menggapai sukses mimpi kita”. * (Aisyah)


0 comments:

Post a Comment