Monday, November 23, 2015

Seperti Apakah Kualitas Pendidikan Indonesia?

Reporter : Ponijah

Indonesia adalah Negara yang memiliki pendidikan yang memprihatinkan. Dari tahun ke tahun masalah pendidikan terus melanda negara ini. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menciptaka Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan dapat mewujudkan negara yang cerdas.
Kualitas pendidikan di Indonesia seharusnya selalu meningkat setiap tahun. Namun, peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia tidaklah mudah. Karena permasalahan pendidikan di Indonesia yang kompleks membuatnya sulit diselesaikan. Pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan, dimana dengan diadakan perubahan sistem pendidikan mulai dari KTSP hingga kini diadakan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. “Dengan meningkatnya kualitas pendidikan seharusnya kualitas SDM juga semakin meningkat”, ujar Ideal Gustaf selaku guru Prakarya (32).
Pada kurikulum 2013 peran guru sebagai motivator, sedangkan siswa dituntut untuk lebih aktif dan kreatif. Dalam hal ini seorang guru tidak hanya mengajar tetapi untuk bekerja secara profesional yaitu guru dapat memotivasi siswanya agar dapat menerima pelajaran yang diberikan.
Penerapan sistem pendidikan dengan menggunakan kurikulum 2013 di beberapa sekolah tidaklah mudah. Pada awal penerapannya baik dari siswa maupun guru masih kesulitan untuk melakukannya. Seperti yang dikatakan seorang guru di salah satu SMA di Lampung Utara, beliau mengatakan, “Pada awalnya siswa dan guru mengalami kesulitan, namun semua itu adalah proses dan pada akhirnya sekolah dapat mengikuti sistem pendidikan tersebut.
Kurikulum 2013 diterapkan di sekolah-sekolah Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Di Lampung Utara ada 4 sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013. Salah satunya adalah SMAN 1 Bukit Kemuning. SMA ini merupakan SMA di daerah yang cukup baik dalam menerapkan kurikulum 2013 selama 3 tahun ini.
Dalam kurikulum 2013 terdapat mata pelajaran wajib yaitu Prakarya. Mata pelajaran ini berbasis praktek. Dimana didalamnya terdapat pelajaran tentang perikanan, pertanian, dan tata boga. Untuk SMAN 1 Bukit Kemuning belum tersedia guru yang sesuai dengan bidang tersebut. Hal ini tentunya terdapat kesulitan dalam pengajaran. Selain itu sarana dan prasarana yang belum memadai juga menjadi salah satu penyebab terjadi kesulitan dalam pengajarannya. “Bahkan untuk belajar siswa harus menyiapkan sendiri bahan-bahan prakteknya”, ungkap Bapak Edi selaku guru di SMA N 1 Bukit Kemuning.
Kualitas pendidikan di Indonesia semakin baik, namun masih kekurangan dari pemerintah yaitu kurangnya ketegasan dalam menetapkan. “Jika kurikulum 2013 menciptakan orang yang handal dan bagus kenapa tidak dari sekarang terapkan,” lanjut Bapak Edi. Masih ada sekolah yang belum menerapkan kurikulum 2013. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian dari pemerintah mengapa sistem pendidikan ini tidak diterapkan diseluruh sekolah di Indonesia.
Selain permasalahan kurikulum, tenaga pengajar pun menjadi salah satu permasalah di Indonesia. Kesejahteraan seorang guru masih butuh perhatian dari pemerintah. Banyak guru yang belum tersertifikasi. Selain itu, pemerataan tenaga pengajar di Indonesia masih sangat buruk. Salah satu contoh adalah di SMAN 1 Bukit Kemuning yang masih banyak kekurangan guru, sehingga harus mencari guru honorer. ”Guru yang telah menjadi PNS hanya 25 orang, sedangkan SMAN 1 Bukit Kemuning membutuhkan 62 orang guru”, tegas Bapak Edi. Kekurangan guru ini menyebabkan ada guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidangnya seperti pelajaran seni budaya dan prakarya.
Sebagai seorang siswa, Cahyatika siswa SMA kelas 3 berharap agar kualitas pendidikan di Indonesia semakin maju. “Dengan kualitas pendidikan yang bagus akan memudahkan siswa-siswinya untuk meningkatkan prestasi,” tuntasnya. Pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama dalam mewujudkan semua itu. Apabila salah satu pihak tidak mendukung maka hal tersebut tidak akan berjalan lancar.

0 comments:

Post a Comment