Reporter : Ponijah
Indonesia adalah Negara yang memiliki
pendidikan yang memprihatinkan. Dari tahun ke tahun masalah pendidikan terus
melanda negara ini. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menciptaka
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan dapat mewujudkan negara yang
cerdas.
Kualitas pendidikan di Indonesia seharusnya
selalu meningkat setiap tahun. Namun, peningkatan kualitas pendidikan di
Indonesia tidaklah mudah. Karena permasalahan pendidikan di Indonesia yang
kompleks membuatnya sulit diselesaikan. Pemerintah terus berusaha untuk
meningkatkan kualitas pendidikan, dimana dengan diadakan perubahan sistem
pendidikan mulai dari KTSP hingga kini diadakan kurikulum baru yaitu kurikulum
2013. “Dengan meningkatnya kualitas pendidikan seharusnya kualitas SDM juga semakin
meningkat”, ujar Ideal Gustaf selaku guru Prakarya (32).
Pada kurikulum 2013 peran guru sebagai
motivator, sedangkan siswa dituntut untuk lebih aktif dan kreatif. Dalam hal
ini seorang guru tidak hanya mengajar tetapi untuk bekerja secara profesional
yaitu guru dapat memotivasi siswanya agar dapat menerima pelajaran yang
diberikan.
Penerapan sistem pendidikan dengan
menggunakan kurikulum 2013 di beberapa sekolah tidaklah mudah. Pada awal
penerapannya baik dari siswa maupun guru masih kesulitan untuk melakukannya.
Seperti yang dikatakan seorang guru di salah satu SMA di Lampung Utara, beliau
mengatakan, “Pada awalnya siswa dan guru mengalami kesulitan, namun semua itu
adalah proses dan pada akhirnya sekolah dapat mengikuti sistem pendidikan
tersebut.
Kurikulum 2013 diterapkan di sekolah-sekolah
Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Di Lampung Utara ada 4
sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013. Salah satunya adalah SMAN 1 Bukit
Kemuning. SMA ini merupakan SMA di daerah yang cukup baik dalam menerapkan
kurikulum 2013 selama 3 tahun ini.
Dalam kurikulum 2013 terdapat mata pelajaran
wajib yaitu Prakarya. Mata pelajaran ini berbasis praktek. Dimana didalamnya
terdapat pelajaran tentang perikanan, pertanian, dan tata boga. Untuk SMAN 1
Bukit Kemuning belum tersedia guru yang sesuai dengan bidang tersebut. Hal ini
tentunya terdapat kesulitan dalam pengajaran. Selain itu sarana dan prasarana
yang belum memadai juga menjadi salah satu penyebab terjadi kesulitan dalam
pengajarannya. “Bahkan untuk belajar siswa harus menyiapkan sendiri bahan-bahan
prakteknya”, ungkap Bapak Edi selaku guru di SMA N 1 Bukit Kemuning.
Kualitas pendidikan di Indonesia semakin
baik, namun masih kekurangan dari pemerintah yaitu kurangnya ketegasan dalam
menetapkan. “Jika kurikulum 2013 menciptakan orang yang handal dan bagus kenapa
tidak dari sekarang terapkan,” lanjut Bapak Edi. Masih ada sekolah yang belum
menerapkan kurikulum 2013. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian dari
pemerintah mengapa sistem pendidikan ini tidak diterapkan diseluruh sekolah di
Indonesia.
Selain permasalahan kurikulum, tenaga
pengajar pun menjadi salah satu permasalah di Indonesia. Kesejahteraan seorang
guru masih butuh perhatian dari pemerintah. Banyak guru yang belum
tersertifikasi. Selain itu, pemerataan tenaga pengajar di Indonesia masih
sangat buruk. Salah satu contoh adalah di SMAN 1 Bukit Kemuning yang masih
banyak kekurangan guru, sehingga harus mencari guru honorer. ”Guru yang telah
menjadi PNS hanya 25 orang, sedangkan SMAN 1 Bukit Kemuning membutuhkan 62
orang guru”, tegas Bapak Edi. Kekurangan guru ini menyebabkan ada guru yang
mengajar tidak sesuai dengan bidangnya seperti pelajaran seni budaya dan
prakarya.
Sebagai seorang siswa, Cahyatika siswa SMA
kelas 3 berharap agar kualitas pendidikan di Indonesia semakin maju. “Dengan
kualitas pendidikan yang bagus akan memudahkan siswa-siswinya untuk
meningkatkan prestasi,” tuntasnya. Pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama
dalam mewujudkan semua itu. Apabila salah satu pihak tidak mendukung maka hal
tersebut tidak akan berjalan lancar.
0 comments:
Post a Comment