Reporter : Liyas Santoni
Abbiya Khansa Athaf
Sukma_Polinela; Jembatan merupakan
salah satu sarana yang penting bagi transportasi penyebrangan karena
menghubungkan antara dua 2 wilayah yang terpisah oleh sungai. Politeknik Negeri
Lampung (Polinela) memiliki 2 fasilitas jembatan yang sederhana sebagai
penghubung jalan menuju lahan praktik, khususnya untuk praktik Program Studi
Perikanan. Jembatan yang menghubungkan antara lab ikan dengan kolam budidaya
ikan ini, dimiliki oleh Jurusan Peternakan, Program Studi Budidaya Perikanan.
Jembatan yang menghubungkan lab ikan dan kolam budidaya pada saat ini masih
memakai jembatan yang terbuat dari bambu atau masih semi permanen, sehingga
mahasiswa, dosen atau PLP harus lebih waspada dalam menyebrangi jembatan
tersebut agar tidak terjatuh.
Jembatan perikanan yang terletak dibelakang Lab
perikanan ini sangat memprihatinkan, karena bisa dikatakan tidak layak untuk
digunakan. Jembatan ini hanya terbuat dari bambu-bambu yang diikat. Keadaannya
sudah mulai reyot sangat membahayakan mahasiswa dan orang-orang yang lalu
lalang menggunakan jembatan tersebut, terlebih lagi setelah hujan turun karena
jembatan menjadi licin. “Pihak perikanan sebelumnya sudah mengajukan perbaikan
jembatan tetapi sampai saat ini belum terealisasi, tetapi tahun depan akan dibuat
jembatan yang permanen pada tahun 2016 tetapi belum tentu bulan berapa
terlaksananya,” ujar ibu Nurindari Yanti selaku Kepala Program Studi (KPS) pada
saat di wawancarai anggota sukma (27/15).
Pada
saat ada tamu dari jakarta (CPP), mereka melewati jembatan tersebut bersama
Direktur dari jakarta. Jembatan yang berada di dekat perpustakaan Polinela ini
harus butuh perbaikan, karena pada jembatan tersebut kayu nya sudah pada rapuh
dan mudah patah serta keseimbangan semua kayu tidak stabil, sehingga dapat
membahayakan mahasiswa atau dosen yang melewatinya untuk praktik di kolam
budidaya ikan. Sehingga KPS perikanan memberi nama Jembatan Shirotal Mustaqim.
Hendri mahasiswa Program studi Produksi Ternak yang
merupakan salah satu pengguna jembatan alternatif tersebut menyayangkan karena
sampai sekarang jembatan belum juga diperbaiki. “Ya gimana ya ? kost-an saya
kan dibelakang kolam dekat jalan raya samping Puspa Jaya, jadi saya sering
menggunakan jembatan itu untuk pulang dan pergi ke kampus. Jadi, saya sangat
menyayangkan kenapa ? sampai sekarang belum juga diperbaiki. Padahalkan
jembatan tersebut sudah lama berdiri. Waktu itu sudah pernah roboh dan sekarang
sudah diperbaiki, tapi masa menggunakan bambu lagi.”
Ditanyakan
mengenai harapannya untuk jembatan perikanan tersebut, hendri mengatakan semoga
bapak/ibu yang bertanggung jawab dengan sarana dan prasarana kampus Polinela
ini, segera menindaklanjutinya. “Harapannya sih, ya supaya jembatan tersebut
segera diperbaiki, karena jembatan tersebut kan sudah lama berdiri dan
merupakan jalan yang banyak dilalui orang-orang seperti saya terutama mahasiswa
dan dosen perikanan,” tuntasnya. (*Dini)
0 comments:
Post a Comment