Monday, November 23, 2015

Pembuatan Kapal



Reporter: Denok Cinde Melati

Di era globalisasi dengan kecanggihan teknologi yang pesat, dimana produk tansportasi banyak sekali yang sudah canggih, mulai transportasi darat, udara, dan laut sekalipun. Berbagai fasilitas dan model sudah banyak diluncurkan dari transportasi masa kini. Misalnya tranportasi darat yang menawarkan mobil-mobil mewah dengan body anti peluru, atau transportasi udara seperti pesawat jet pribadi dengan fasilitas yang serba ada, juga transportasi laut yang kini banyak menawarkan kemewan untuk menikmati indahnya samudera dengan menggunakan kapal pesiar yang super indah nan mewah dengan fasilitas yang membuat nyaman para penumpangnya.
Transportasi di era modern itu dibuat oleh teknisi hebat dengan pengalaman yang sudah tidak diragukan lagi, juga dengan bantuan teknologi era masa kini yang menunjang sarana dan prasarananya sehingga menjadikan transportasi itu berkualitas bagus.
Namun, dibalik kemewahan serta kecanggihan transportasi yang di imingi oleh teknologi masa kini itu, masih terdapat banyak sekali di Negara kita yang belum menggunakan teknologi tersebut karena harga yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan transportasi itu  jauh dari jangkauan perekonomian ekonomi bangsa Indonesia.
Seperti halnya Bapak Darwis dan teman-temannya yang saya temui ditengah kesibukannya pada pagi hari saat beliau sedang membuat dan memperbaiki Kapal Cantrang ( kapal yang dipakai nelayan untuk mencari ikan) dan Kapal Pelele (kapal yang dipakai untuk mengangkut penumpang ke Pulau). Beliau dengan para pekerja juga kru kapal yang lain sedang memperbaiki kapal yang biasa mereka gunakan untuk mencari sesuap nasi itu, kapal itu sedang direnovasi pada bagian bawah dengan pergantian kayu yang sudah mulai rapuh termakan usia, juga sedang diperbaiki mesinnya karena mengalami kerusakan peda mesin kapal sehabis dipakai berlayar selama setengah bulan dilautan.
Kapal Cantrang yang sedang diperbaiki itu sudah berusia 5 tahun dari masa pembuatannya, Kapal yang biasa mereka gunakan untuk berlayar mencari ikan ini berukuran cukup besar dengan panjang 17meter, dan dibagian dalam tubuh kapal juga mereka lengkapi dengan fasilitas dapur juga tempat peristirahatan yang mereka gunakan selama masih berlayar ditengah laut. “ya walaupun gak mewah kayak Kapal yang di TV itu tapi fasilitasnya cukup memadai bagi kami kok mbak” begitu ujar Bapak Darwis.
Pembuatan Kapal Cantrang biasa memakan waktu selama 3bulan lebih sedangkan jika hanya renovasi atau perbaikan memakan waktu paling lama satu bulan setengah sesuai jenis kerusakan dan renovasi yang dilakukan. Meskipun Kapal sederhana tetapi pembuatannya pun harus teliti, juga dengan kesabaran. Para pekerja menghaluskan kayu yang akan dijadikan badan kapal dengan hati-hati juga kecermatan, pekerja yang lain pun memberi sentuhan estetika pada badan kapal dengan mengecat setiap bagian menggunakan warna terang yang berbeda untuk mengindahkan Kapal itu jika dilihat.
Dibagian depan Kapal terdapat bendera Merah Putih yang sedang berkibar, saat ditanya apakah karena akan memperingati Hari Kemerdekaan Bangsa kita makanya Kapal dipasangi Bendera beliau menjawab, “Bendera itu memang sudah lama terpasang disitu mbak, bahkan dikapal nelayan yang lain juga ada benderanya, bukan hanya untuk memperingati Kemerdekaan saja, tetapi bendera itu untuk menunjukkan identitas diri kalau kami adalah nelayan Indonesia, lihat saja warna benderanya sudah mulai using karena termakan usia”.
Bapak Darwis dan teman Nelayan lainnya begitu mencintai Tanah Airnya karena ia merasa sudah menyatu dengan alam, terlebih lagi lautan yang sehari-harinya sudah menjadi tempat tinggal mereka lebih dari rumah mereka sendiri.
Harapan mereka supaya Lautan tetap terjaga kelestariannya, dan supaya Indonesia yang merupakan Negara yang 3/1 daerahnya adalah lautan ini memperhatikan mereka sebagai Nelayan Kecil yang membutuhkan uluran Tangan.     

0 comments:

Post a Comment