Reporter : Erlinda Gista
Lingkungan sehat tentunya dambaan bagi
setiap masyarakat. Lingkungan sehat adalah lingkungan yang asri, indah dan
bersih dari segala jenis sampah yang dapat merusak lingkungan. Namun, sampah
merupakan permasalahan lingkungan yang tidak pernah usai. Semakin modern
kehidupan manusia, maka kuantitas sampah yang dihasilkan pun semakin meningkat.
Sampah adalah segala macam benda baik yang
dapat terurai atau pun yang tidak. Kita mengenal dua jenis sampah yaitu sampah
organik dan sampah anorganik. Sampah organik yaitu sampah yang masih bisa
diurai oleh mikroorganisme pengurai atau disebut juga dengan sampah basah,
sedangkan sampah anorganik adalah jenis sampah yang sulit atau tidak bisa
diuraikan oleh mikroorganisme pengurai atau sampah kering. Sampah jenis inilah yang
berpotensi dapat merusak lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh
karena itu Ibu Nurtisa mempunyai ide untuk memanfaatkan sampah-sampah yang
dapat merusak lingkungan menjadi sesuatu yang berguna. Ibu Nurtisa yang
bertempat tinggal di Desa Muaradua, Kecamatan Pulau Panggung, Kabupaten
Tanggamus adalah salah seorang ibu rumah tangga yang peduli terhadap
lingkungan. “Awalnya saya ngerasa risih dengan sampah-sampah yang ada di warung
saya, setelah saya belanja stok untuk dijual di warung sampahnya berserakan,
disitulah saya mulai berfikir untuk memanfaatkan sampah ini biar ada gunanya,”
ungkap Ibu Nurtisa.
Sampah yang berserakan dapat mengakibatkan
pencemaran lingkungan baik pada tanah, air atau udara. Akan tetapi jika
dikelola dengan baik seperti memisahkan antara sampah organik dan sampah
anorganik dengan masing masing tempat sampah, sebenarnya sampah - sampah
tersebut masih memungkinkan untuk dimanfaatkan baik dalam bentuk aslinya maupun
melalui proses pengolahan atau daur ulang. Ibu Nurtisa yang berprofesi sebagai
ibu rumah tangga itu memanfaatkan sampah sampah yang ada dengan membuat
berbagai macam kerajinan atau hiasan yang bernilai seni, dapat bermanfaat dan
bernilai ekonomis. Namun, Ibu Nurtisa tidak selalu mendaur ulang sampah
tersebut mengingat kesibukannya sebagai seorang ibu rumah tangga, ia
melakukannya jika sedang ada waktu luang, ”Saya adalah orang yang tidak bisa
hanya diam saja kalau sedang ada waktu santai,” ujar ibu berusia empat puluh
tahun keatas itu.
Kerajinan yang sudah dibuat oleh Ibu Nurtisa
diantaranya ada wadah unik yang bisa digunakan untuk menempatkan pena ataupun
pensil, juga bisa digunakan sebagai vas bunga, bahan yang digunakan dari kertas
bekas rokok dengan mengguntingnya kecil-kecil membentuk sudut dan menyusunnya
satu persatu hingga membentuk sebuah gelas, ada pula yang dibentuk sebagai
hiasan di sudut rumah seperti bentuk-bentuk hewan bagaikan patung dan juga ada
hiasan dinding. Karya lainnya yang dibuat oleh Ibu Nurtisa yaitu ada tas dan
karangan bunga. Tasnya sendiri dibuat dari sampah plastik bekas jajanan warung
seperti sampah plastik bungkus Kopi atau yang lainnya. Cara membuatnya juga
sederhana yaitu dengan menggunting dan menganyam plastik-plastik tersebut
membentuk sebuah tas dan dijahit dibagian gagangnya setelah sebelumnya tentu
saja dibersihkan terlebih dahulu. Sedangkan untuk karangan bunga dibuat dari
sedotan dengan digunting dan bagian atasnya dibuat seperti kelopak bunga. ”Saya
tidak mempunyai niat untuk menjualnya karena saya tidak dapat selalu membuatnya,
tapi jika ada orang yang tertarik membelinya, ya saya jual,” tambah Ibu Nurtisa
Semua itu adalah hal yang
sederhana tapi tidak semua orang mempunyai keahlian tersebut dan pikiran yang
sama. Ibu Nurtisa sudah cukup kreatif dengan memanfaatkan sampah - sampah
tersebut dan menghasilkan kerajinan yang telah dibuatnya. Selain itu,
lingkungan pun menjadi bersih, asri dan indah terhindar dari berbagai macam
penyakit. “Untuk generasi muda, kita manfaatkan waktu sebaik - baiknya untuk
sesuatu yang bermanfaat dan kita berikan kontribusi untuk lingkungan yang
bersih dan sehat,”tuntas Ibu Nurtisa.
0 comments:
Post a Comment