Reporter:
Tri Asdi
Ponijah
Sukma_Polinela; Mata kuliah bahasa inggris dalam pembelajarannya menggunakan
laboratorium. Polinela memiliki 2 laboratorium bahasa, lab bahasa A dan lab
bahasa B. Kedua lab tersebut digunakan oleh 5 jurusan dan 13 program study.
Namun, seiring berjalan waktu jumlah mahasiswa semakin bertambah dan jumalah
ruangan menjadi tidak kondusif. Alternatif lain dengan bertambahnya mahasiswa
maka sementara digunakan ruang seroja 3.5 dan 3.6 sebagai ruangan tambahan.
Mata kuliah bahasa inggris tidak seperti mata kuliah seperti pada umumnya yang
hanya dapat bekerja di laboratorium saja. Pembelajarannya dapat dilakukan
dengan menggunankan ruangan lainnya.
Selain ruangan yang tidak memadai,
fasilitas yang tersedia juga kurang. Banyak kerusakan yang terjadi seperti
komputer yang tidak dapat hidup, headset yang tidak sesuai dengan jumlah
mahasiswa, dan kursi yang bolong. Namun, semua itu bukan karena tanpa sebab.
Semua kerusakan yang terjadi karena mahasiswa sendiri. “Semua kerusakan yang
terjadi ya karena disebabkan oleh mahasiswa dan saya merasa prihatin, contohnya
seperti kursi kalau hanya diduduki gak akan bolong, tapi nyatanya bisa bolong.
Lalu tombol-tombol keyboard yang pada hilang, meja dicoret–coret,”
ungkap bapak Yusep selaku kepala lab bahasa.
Seperti
halnya fasilitas umum, banyak yang menggunakan fasilitas tersebut sehingga tak
luput dari kerusakan. Hal ini karena mahasiswa yang menggunakan peralatan lab
tidak bertanggung jawab. “kerusakan yang terjadi, karena fasilitas umum banyak
yang memakai dan mahasiswanya tidak bertanggung jawab. Satu dosen tidak mungkin
mengawasi mahasiswa yang segitu banyak. Sangat berharap atas kesadaran
mahasiswa untuk menjaga fasilitas yang ada bukan malah merusaknya,” lanjutnya.
Fasilitas yang mengalami kerusakan sudah dilaporkan pada
pihak atasan, namun prosesnya tidaklah semudah itu yang langsung ditanggapi.
Selain kendala fasilitas lab yang tidak cukup membuat dosen harus pandai–pandai
dalam mengatur waktu pemakaian laboratorium agar dapat se-maksimal mungkin.
“Kendala lain yaitu mahasiswa yang banyak tapi lab sedikit. Pandai–pandai kita,
dengan memaksimalkan dari pagi sampai sore. Ruangan dipakai bergantian, jika
semester sebelumnya berada di lab maka semester depan berada di seroja dan
sebaliknya. Jadi, berharap semua dapat terlayani,” tambahnya.
“Harapannya kedepan lab bahasa bukan hanya sekedar ruang
kuliah tapi dapat menjadi semacam pusat atau tempat kegiatan yang berkaitan
dengan bahasa inggris diluar jam perkuliahan seperti kursus, pelatihan, atau
test,” tungkasnya.
Rasa kurang memuaskan juga dirasakn
oleh para dosen dan teknisi bahasa inggris, “Untuk lab bahasa memang
terfasilitasi, namun usianya sudah belasan tahun, komputer lemot dan jika ingin
diganti dengan model baru susah karena komputer lama terdapat spesifikasi
tertentu. Jika ingin diganti harus diganti secara keseluruhan tapi harganya
yang agak mahal”. Tuntas Mr.Ali saat ditemui diruangannya. (*Triasdi)
0 comments:
Post a Comment