Monday, November 23, 2015

Fasilitas Yang Tak kunjung Diperbaiki

Reporter:  Tri Asdi

                       Ponijah

Sukma_Polinela; Mata kuliah bahasa inggris dalam pembelajarannya menggunakan laboratorium. Polinela memiliki 2 laboratorium bahasa, lab bahasa A dan lab bahasa B. Kedua lab tersebut digunakan oleh 5 jurusan dan 13 program study. Namun, seiring berjalan waktu jumlah mahasiswa semakin bertambah dan jumalah ruangan menjadi tidak kondusif. Alternatif lain dengan bertambahnya mahasiswa maka sementara digunakan ruang seroja 3.5 dan 3.6 sebagai ruangan tambahan. Mata kuliah bahasa inggris tidak seperti mata kuliah seperti pada umumnya yang hanya dapat bekerja di laboratorium saja. Pembelajarannya dapat dilakukan dengan menggunankan ruangan lainnya.
           Selain ruangan yang tidak memadai, fasilitas yang tersedia juga kurang. Banyak kerusakan yang terjadi seperti komputer yang tidak dapat hidup, headset yang tidak sesuai dengan jumlah mahasiswa, dan kursi yang bolong. Namun, semua itu bukan karena tanpa sebab. Semua kerusakan yang terjadi karena mahasiswa sendiri. “Semua kerusakan yang terjadi ya karena disebabkan oleh mahasiswa dan saya merasa prihatin, contohnya seperti kursi kalau hanya diduduki gak akan bolong, tapi nyatanya bisa bolong. Lalu tombol-tombol keyboard yang pada hilang, meja dicoret–coret,” ungkap bapak Yusep selaku kepala lab bahasa.
Seperti halnya fasilitas umum, banyak yang menggunakan fasilitas tersebut sehingga tak luput dari kerusakan. Hal ini karena mahasiswa yang menggunakan peralatan lab tidak bertanggung jawab. “kerusakan yang terjadi, karena fasilitas umum banyak yang memakai dan mahasiswanya tidak bertanggung jawab. Satu dosen tidak mungkin mengawasi mahasiswa yang segitu banyak. Sangat berharap atas kesadaran mahasiswa untuk menjaga fasilitas yang ada bukan malah merusaknya,” lanjutnya.
Fasilitas yang mengalami kerusakan sudah dilaporkan pada pihak atasan, namun prosesnya tidaklah semudah itu yang langsung ditanggapi. Selain kendala fasilitas lab yang tidak cukup membuat dosen harus pandai–pandai dalam mengatur waktu pemakaian laboratorium agar dapat se-maksimal mungkin. “Kendala lain yaitu mahasiswa yang banyak tapi lab sedikit. Pandai–pandai kita, dengan memaksimalkan dari pagi sampai sore. Ruangan dipakai bergantian, jika semester sebelumnya berada di lab maka semester depan berada di seroja dan sebaliknya. Jadi, berharap semua dapat terlayani,” tambahnya.
“Harapannya kedepan lab bahasa bukan hanya sekedar ruang kuliah tapi dapat menjadi semacam pusat atau tempat kegiatan yang berkaitan dengan bahasa inggris diluar jam perkuliahan seperti kursus, pelatihan, atau test,” tungkasnya.
Rasa kurang memuaskan juga dirasakn oleh para dosen dan teknisi bahasa inggris, “Untuk lab bahasa memang terfasilitasi, namun usianya sudah belasan tahun, komputer lemot dan jika ingin diganti dengan model baru susah karena komputer lama terdapat spesifikasi tertentu. Jika ingin diganti harus diganti secara keseluruhan tapi harganya yang agak mahal”. Tuntas Mr.Ali saat ditemui diruangannya. (*Triasdi)

0 comments:

Post a Comment