Sunday, July 5, 2015

Ramadhan, Kompetisi Religi

Oleh: Tekat Karyono (Ketua Umum UKM Al-Banna)

Rasulullah SAW berkata: “Hendaklah engkau mengerjakan puasa, sebab tidak ada amal yang sebanding dengannya”
Gelora kebahagian kini menyelimuti setiap insan muslim yang merindukan kedatangannya. Hadirnya merupakan inspirasi terbaik dalam perlombaan untuk memperbanyak amal. Waktu yang tepat untuk memperbanyak bersyukur dan bertafakur. Ia merupakan bulan percintaan sejati bersama Sang Ilahi Rabbi.  Semua aktivitas yang bermanfa’at, berganda-ganda pahala balasannya. bulanyang Allah berikan limpahan berkah dan ampunan.
        Ramadhan. Ya, kini ia kembali hadir mengobati kerinduan setiap insan-insan perindunya. Rindu dengan lomba-lomba perbanyak membaca Qur’an, nikmat didalam aktivitas solat malam, senyum kenikmatan ketika hendak menjelang berbuka, dan kenikmat-kenikmatan lain yang tak terhitung karena banyaknya. Oh, betapa hati-hati kita dibuat terpaut dengan kehadiran Allah oleh bulan mulia ini. Pedagang kue, pengampas sayuran, petani, pengangguran sekalipun merasa makmur dengan bulan ini. Wajar bila banyak orang merindukan bulan ini.
        Saudaraku, perlu kita ketahui bahwa Allah menghadirkan bulan ini tentunya ada maksud dan tujuan. Diantara maksud dan tujuannya adalah:
1.     Berlomba-lomba meraih ampunan
“Barang siapa berpuasa Ramadhan dengan iman dan ikhlas maka dosanya yang telah lalu akan diampuni..”(H.R.Bukhori dan Muslim)
Maha Rahmah dan Rohim-Nya Allah yang  telah menghadiahkan kita bulan ramadhan. Karena selain Ia menurunkan berjuta keberkahan kepada kita, Ia juga menurunkan ampunan yang luas kepada setiap kita manusia yang penuh dosa. Namun, itu semua tergantung ikhlas tidaknya kita menjalani bulan ramadhan ini dengan keimanan karena Allah swt.
Setiap kita pasti terdapat dosa, besar kecilnya dosa tergantung dengan apa-apa saja kesalahan dan kelalaian yang pernah kita lakukan. Sebagai mahasiswa mungkin pernah terselip kata-kata, perbuatan, dan tingkah laku yang kurang baik kepada teman, dosen, dan saudara kita yang sehingganya memunculkan satu-dua atau lebih dosa dihati kita. Dengan begitu sebelum dosa-dosa itu  berkarat dan berakar dihati kita, kita bersama-sama memanfaatkan momentum ramadhan tahun ini menjadi momen perlombaanmenghapus dosa kita.
2.     Berlomba meraih kebaikan
“setiap amal anak Adam, satu kebaikan dilipat gandakan menjadi sepuluh kali lipat sampai 700 kali lipat. Allah swt berfirman, “kecuali puasa...”(H.R. Bukhari dan Muslim)
        Setiap kebaikan, belipat-libat ganda pahala dan balasannya. Namun berbeda dengan kebaikan puasa, “...sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya...” firman Allah lanjutan dari hadist diatas. Sungguh betapa besarnya kebahagian bagi setiap insan yang dapat  menjalan ibadah puasanya dengan penuh keikhlasan dan hanya berharap balasan Allah swt. Karena Allah langsung yang akan membalas kebaikan berpuasa yang dilakukannya.
 Sebagai insan yang tak pernah luput dari kelailaian dan kesalah dalam mengikhlaskan hati, maka perlu bagi kita di dalam meraih kebaikan berpuasa ramadhan tahun ini untuk senantiasa ber-murakobahtullah (merasa diawasi Allah), sehingga dapat konsisten meluruskan niat didalam melaksanakan aktivitas-aktivitas kebaikan berpuasa dibulan ramadhan.Sebagai momentum terbaik untuk meningkatkan spirit kebaikan, mari bersama-sama kita memaksimalkan kebaikan sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.
InshaAllah, dengan kita mengharap ampunan terhadap semua dosa-dosa yang pernah kita lakukan, memaksimalkan kebaikan-kebaikan didalam aktivitas berpuasa dibulan ramadhan tahun ini. Derajat ketaqwaan yang merupakan predikat visi utama yang harus diperoleh agar kita menjadi orang-orang yang beruntung. Sungguh tiada kenikmatan hidup didunia ini yang dapat melebihi kenikmatan berdiri diatas podium kejuaraan orang-orang yang beriman dengan memperoleh mendali ketaqwaan dari Allah swt. Karena Allah bersama orang-orang beriman dan bertaqwa.

Selain dari 2 hal diatas tentunya masih terdapat banyak maksud dan tujuan mengapa Allah menghadiahkan kita bulan ramadhan. Karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang saya miliki. inshaAllah dilain waktu dan kesempatan kita bahas kebali. Wallahu’alam bi’ashawab

0 comments:

Post a Comment