Monday, December 19, 2016

Kenali Lebih dekat Taman Budaya Lampung

Reporter : Abiyya Khansa Althaf A.

Sukma_Polinela; Taman Budaya Lampung merupakan tempat pengolahan seni atau Unit Pelaksanaan
Teknis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung yang berdiri sejak tahun 1995.    Taman
Budaya Lampung yang terletak di Jalan Cut Nyak Dien, Palapa, Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung  ini pada tahun 1995 sampai tahun 2000 berada dibawah pimpinan Direktorat Kesenian dan Kebudayaan Provinsi Lampung. 
Pada tahun 2001 sampai 2007, Taman Budaya memasuki Era Otonomi Daerah sehingga diserahkan kepada pemerintah Provinsi Lampung dan menjadi Unit Pelaksanaan Teknis dibawah Dinas Pendidikan Provinsi Lampung. Kemudian tahun 2008 sampai 2014 Taman Budaya  menjadi Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung, barulah pada  tahun 2015 Taman Budaya kembali dibawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung. Taman Budaya memiliki tugas dan fungsi sebagai Laboratorium Seni, yaitu sebagai tempat pengkajian tentang seni, tempat informasi seni, dan juga sebagai tempat memfasilitasi seni seperti tempat berlatih, memproduksi karya, dan menampilkan hasil karyanya tersebut. Kebudayaan Lampung juga tak kalah eksis di kancah Nasional. 
Ada beberapa prestasi di tingkat nasional, seperti Tari Kreasi dan Teater. Prestasi di bidang Teater yaitu mendapatkan penghargaan Pameran Terbaik, Peran Pembantu Terbaik, dan Poster Terbaik. “Terakhir kali kemarin penghargaan dipersembahkan oleh paduan suara dari SMAN 2 Bandar Lampung dalam rangka Kompetisi Paduan Suara di Bali dengan membawakan lagu-lagu Khas Lampung, Nasional, dan Lagu Barat”, Ujar Yusuf Rusman sebagai Kepala Taman Budaya Lampung. Taman Budaya juga memiliki beberapa fasilitas seperti gedung pusat olah seni, gedung pameran, gedung fungsional, gedung teater tertutup, dan gedung teater terbuka serta memiliki wisma seni untuk para seniman yang bermalam di Taman Budaya. ”Acara yang diadakan disini sudah tak terhitung banyaknya, baik kegiatan yang diadakan Taman Budaya sendiri, kemudian dinas instansi lain, sanggar, serta komunitas, seperti tiap tahun ada namanya Liga Teater tingkat SMA se-Lampung, kemudian Liga Tradisi, Orkestra Lampung, dan Festival Tari Kreasi Lampung yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Lampung. 
Sedangkan kalau masalah tarif pemakaian gedung, disini kita ada yang namanya distribusi penggunaan gedung pemerintah karena itu ada PERDA-nya, seperti gedung teater tertutup ini kontribusinya hanya lima ratus ribu”. Ungkap Yusuf  Pada Tahun 2016 Lampung mendapatkan ‘Penetapan Warisan Budaya Tak Benda’ dari pemerintah yaitu suatu karya budaya yang sudah menjadi identitas dari masyarakat Lampung seperti Seni Warahan Lampung (Sastra Lisan Lampung) yang isinya petuah dan nasihat khas Lampung, kemudian Kiceran (Prosesi Adat) yang ada di Pesisir Barat, Tuping Lampung yang berasal dari Lampung Selatan, dan ada Tenun Ikat Inuk serta Tenun Maduwaro yang merupakan seni ragam hias Lampung. “Seperti saat ini sedang diadakan gladi resik Seni Petunjukan yaitu kolaborasi antara musik tradisi, warahan, dan tari dengan judul ‘Nyanyian Teluk Kiluan’ untuk dikemas menjadi seni pertunjukan dan dipersembahkan dalam acara Temu Karya Taman Budaya  SeSumatera di Jambi pada tanggal 19 dan 22 November 2016, selain itu kita juga akan mempersembahkan Pameran Seni Rupa denga   n mengirimkan tujuh karya seni rupa Lampung terbaik”, tuntasnya, (16/11/2016).   
Kepala Taman Budaya Lampung berharap kepada pemerintah agar Taman Budaya ini menjadi rioritas utama dari prioritas yang lainnya untuk mengembangkan Kebudayaan Lampung.*(Erlin)

0 comments:

Post a Comment