Sunday, July 5, 2015

Tanya Jawab Direktur

Kepastian Gedung  Kuliah 5 Lantai  ?
Dalam pembangunan ada tahapan-tahapannya, pertama penentuan design gedung, lalu menentukan pemenang dari 7 rekaman yang tersedia dengan 1 peneliti yang menyaksikan. Dari 7 yang diterima hanya 1, mungkin masih kekurangan persyaratan-persyaratannya, kami masih menunggu 2 minggu kedepan jika tidak ada sanggahan, selanjutnya penanda tanganan kontrak, saya ingin pada saat penanda tangan kontrak akan disaksikan oleh Perwakilan BEM, MPM & UKM. Jika ada sanggahan, maka waktunya mundur lagi karena sanggahan itu harus ditanggapi, butuh proses waktu untuk 2 minggu lagi untuk menanggapi sanggahan tersebut. Itu paling cepat jika ada sanggahan paling cepat setelah Lebaran, tapi kalau tidak ada sanggahan  dalam bulan puasa bisa selesai. Design yang dibuat ada perubahan dari semula yang mau dibuat 3000 meter sekian menjadi 2000 meter namun bangunan tersebut tetap 5 lantai cuman luas bangunannya hanya 2/3 karena biaya sudah membengkak. Rencananya gedungnya akan dipotong 2 tapi tetap 5 lantai, namun luasnya tidak sesuai dengan rencananya. Untuk nama gedung tersebut belum ditentukan.
Berapa Jumlah mahasiswa baru yang diterima dan ditentukan disetiap PS ?
Total yang diterima 875 mahasiswa yang terbagi 13 Program Studi dan ada program studi yang mengambil 1 kelas dan ada yang ambil 2 kelas. Itu rinci datanya ada pada Wakil Direktur 1.
Bagaimana untuk pembayaran mahasiswa untuk saat ini ?
Sampai saat ini masih menggunakan sistem UKT seperti dahulu
Bagaimana Toleransi Dosen yang telat atau tidak displin ?
Disinikan Mahasiswa memiliki peraturan, yang diatur dalam peraturan akademik untuk mengatur mahasiswa. Nah, dosen juga punya Peraturan, yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No.53/2010 Tentang Displin Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jika ada laporan dari mahasiswa tentang dosen telat atau tidak displin, yang Pertama menegur dosen yang telat atau tidak displin adalah Kepala Program Studi (KPS). Kalau sudah 3 lagi KPS menegur dosen tersebut dan tetap tidak ada perubahan maka akan diurus Direksi dan akan bisa diberhentikan untuk dosen yang tidak displin dengan bukti-bukti yang ada. Kedisplinankan tidak hanya untuk segi waktu saja, ada hal yang lain-lain seperti tugas atau yang lain-lain.
Bagaimana Harapan Bapak untuk calon mahasiswa baru ?
Pertama mereka harus tau dulu Polinela itu bagaimana ? dan baca terlebih dahulu profil polinela. Jika ingin lebih jelas Tanya dengan mahasiswa senior atau kakak-kakaknya. Harapnya dari saya menjadi mahasiswa yang kenal dengan semua yang ada di Polinela, kenal dengan semua dosen yang ada di Polinela.


Ramadhan, Kompetisi Religi

Oleh: Tekat Karyono (Ketua Umum UKM Al-Banna)

Rasulullah SAW berkata: “Hendaklah engkau mengerjakan puasa, sebab tidak ada amal yang sebanding dengannya”
Gelora kebahagian kini menyelimuti setiap insan muslim yang merindukan kedatangannya. Hadirnya merupakan inspirasi terbaik dalam perlombaan untuk memperbanyak amal. Waktu yang tepat untuk memperbanyak bersyukur dan bertafakur. Ia merupakan bulan percintaan sejati bersama Sang Ilahi Rabbi.  Semua aktivitas yang bermanfa’at, berganda-ganda pahala balasannya. bulanyang Allah berikan limpahan berkah dan ampunan.
        Ramadhan. Ya, kini ia kembali hadir mengobati kerinduan setiap insan-insan perindunya. Rindu dengan lomba-lomba perbanyak membaca Qur’an, nikmat didalam aktivitas solat malam, senyum kenikmatan ketika hendak menjelang berbuka, dan kenikmat-kenikmatan lain yang tak terhitung karena banyaknya. Oh, betapa hati-hati kita dibuat terpaut dengan kehadiran Allah oleh bulan mulia ini. Pedagang kue, pengampas sayuran, petani, pengangguran sekalipun merasa makmur dengan bulan ini. Wajar bila banyak orang merindukan bulan ini.
        Saudaraku, perlu kita ketahui bahwa Allah menghadirkan bulan ini tentunya ada maksud dan tujuan. Diantara maksud dan tujuannya adalah:
1.     Berlomba-lomba meraih ampunan
“Barang siapa berpuasa Ramadhan dengan iman dan ikhlas maka dosanya yang telah lalu akan diampuni..”(H.R.Bukhori dan Muslim)
Maha Rahmah dan Rohim-Nya Allah yang  telah menghadiahkan kita bulan ramadhan. Karena selain Ia menurunkan berjuta keberkahan kepada kita, Ia juga menurunkan ampunan yang luas kepada setiap kita manusia yang penuh dosa. Namun, itu semua tergantung ikhlas tidaknya kita menjalani bulan ramadhan ini dengan keimanan karena Allah swt.
Setiap kita pasti terdapat dosa, besar kecilnya dosa tergantung dengan apa-apa saja kesalahan dan kelalaian yang pernah kita lakukan. Sebagai mahasiswa mungkin pernah terselip kata-kata, perbuatan, dan tingkah laku yang kurang baik kepada teman, dosen, dan saudara kita yang sehingganya memunculkan satu-dua atau lebih dosa dihati kita. Dengan begitu sebelum dosa-dosa itu  berkarat dan berakar dihati kita, kita bersama-sama memanfaatkan momentum ramadhan tahun ini menjadi momen perlombaanmenghapus dosa kita.
2.     Berlomba meraih kebaikan
“setiap amal anak Adam, satu kebaikan dilipat gandakan menjadi sepuluh kali lipat sampai 700 kali lipat. Allah swt berfirman, “kecuali puasa...”(H.R. Bukhari dan Muslim)
        Setiap kebaikan, belipat-libat ganda pahala dan balasannya. Namun berbeda dengan kebaikan puasa, “...sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya...” firman Allah lanjutan dari hadist diatas. Sungguh betapa besarnya kebahagian bagi setiap insan yang dapat  menjalan ibadah puasanya dengan penuh keikhlasan dan hanya berharap balasan Allah swt. Karena Allah langsung yang akan membalas kebaikan berpuasa yang dilakukannya.
 Sebagai insan yang tak pernah luput dari kelailaian dan kesalah dalam mengikhlaskan hati, maka perlu bagi kita di dalam meraih kebaikan berpuasa ramadhan tahun ini untuk senantiasa ber-murakobahtullah (merasa diawasi Allah), sehingga dapat konsisten meluruskan niat didalam melaksanakan aktivitas-aktivitas kebaikan berpuasa dibulan ramadhan.Sebagai momentum terbaik untuk meningkatkan spirit kebaikan, mari bersama-sama kita memaksimalkan kebaikan sesuai dengan kemampuan yang kita miliki.
InshaAllah, dengan kita mengharap ampunan terhadap semua dosa-dosa yang pernah kita lakukan, memaksimalkan kebaikan-kebaikan didalam aktivitas berpuasa dibulan ramadhan tahun ini. Derajat ketaqwaan yang merupakan predikat visi utama yang harus diperoleh agar kita menjadi orang-orang yang beruntung. Sungguh tiada kenikmatan hidup didunia ini yang dapat melebihi kenikmatan berdiri diatas podium kejuaraan orang-orang yang beriman dengan memperoleh mendali ketaqwaan dari Allah swt. Karena Allah bersama orang-orang beriman dan bertaqwa.

Selain dari 2 hal diatas tentunya masih terdapat banyak maksud dan tujuan mengapa Allah menghadiahkan kita bulan ramadhan. Karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang saya miliki. inshaAllah dilain waktu dan kesempatan kita bahas kebali. Wallahu’alam bi’ashawab

Es Krim Terakhir Saat Hujan

Oleh: Denok Cinde Melati

Es krim yang lumer terakhir coklatnya masih terasa hingga kini, manisnya pun masih pekat di­lidahku walau sudah lama ha­bis tapi tak terlupakan sedikitpun rasa dan teksturnya. Es krim itu ternyata yang terakhir untuk kita, es krim terakhir saat hujan, hujan yang tenang serta manis es­krim itu yang menghantarkan kepergianmu.
 Tawa renyah kita dibawah gereja tua saat menanti hujan kala itu terpecah oleh tangisan dari wanita diujung jalan berparas cantik yang rambutnya ter­gerai panjang, lirih namun terdengar jelas, wanita itu menatap kecewa kearah kita, warna te­rusan merah muda yang dikena­kannya berubah menjadi lebih pekat karena terbasahi hujan, kulitnya yang putih terlihat pucat karena terserang dingin dibawah hujan. Namun ia tak peduli, ia tetap berdiri dan menatap, aku tahu jelas dia sedang menangis, meski tak dapat kubedakan yang mana air mata dan yang mana air hujan.
Dari tatapannya aku merasakan kepedihan, namun entah mengapa tatapan wanita itu membuatku merasa jadi tersangkanya, aku tak mengerti isyaratnya, hujan turun semakin deras dan langit dibuat semakin gelap oleh awan hitam yang bergumpal-gumpal diatasnya, ja­lanan seketika berkabut, tak ter­lihat jelas sosok wanita itu disebrang jalan namun kupastikan ia masih berdiri rapuh ditempatnya semula.
Tak kusadari es krim coklat ditanganku meleleh karena perhatianku terambil alih oleh sosok wanita itu, kuhabiskan lumer te­rakhir eskrim ku yang meleleh itu, manisnya pekat dan dinginnya masih melingkupi rongga mulutku. Aku tak peduli cu­aca sedang seperti apa, bagiku es­krim adalah cara terbaik untuk mem­perbaiki suasana hati. Dan kamu paling mengerti soal itu karena kau sadar tadi aku jengkel mati-matian menunggumu yang terlambat lebih dari satu jam dari waktu pertemuan kita. Eskrim terakhir ini kami beli di toserba yang berada tepat ditepi jalan, di sebrang sana dimana wanita berterusan pink itu berdiri.
Ummhhh.. dinginnya menjalar, entah karena eskrim terakhir itu atau karena angin yang berhembus bersama hujan kala itu. Kufikir tadi aku sedang ter­tawa bahagia bersamanya, aku lupa sejenak bahagiaku yang tadi karena teralihkan oleh perhatian kepada wanita itu. Kulihat samar-samar ditepi jalan, ia masih mematung memandang kearah kami, tapi aku heran sebenarnya apa yang membuat ia menatap seperti itu, menatap dingin, kecewa, penuh kebencian serta mengancam.
Aku melupakanmu, tak kusadari sedari tadi tawa kita terhenti, kutengadahkan kepala menatapmu yang lebih tinggi 15cm dariku. Kini aku yang terpaku, aku keheranan mengapa kamu terdiam, tatapanmu sepertinya ko­song, kugenggam tanganmu erat kufikir kau tidak baik-baik saja, tangan yang biasanya hangat  itu kini terasa dingin, ku panggil lembut namamu namun tak ada jawaban dari bibirmu, bibir itu tertutup rapat seakan se­ngaja membisu, kutatap lagi ma­tamu yang kufikir kosong itu, namun sesaat kusadari ketika sekilas kulihat ditepi jalan sosok berterusan merah muda yang mengalihkan tawa kami tadi.
Kusadari tatapan kosong itu ter­nyata mengarah kepadanya, dan tatapan kecewa wanita itu mengarah untukmu. Tapi apa ini, sebenarnya apa yang sedang ter­jadi, mengapa aku cemas, mengapa aku yang seperti orang bo­doh tidak mengerti apa-apa. Sekali lagi kupanggil dengan lem­­but namamu namun bibirmu lagi-lagi membisu. “Maaf”, se­suatu memecah kebisuanmu, “maaf” sekali lagi bisumu terpecah, tak terdengar jelas yang kau katakan namun aku tahu yang kau ucap adalah suatu kata ma­af.
Untuk siapa maaf itu, aku tak mengerti???
Kini sambil menatap mataku terdengar jelas sekali lagi kau ucapkan “maaf” “maafkan aku”, kini aku yakin maaf itu untukku. Aku terdiam dalam lamunan, untuk apa maafmu? Kurasa se­dari tadi kau tidak melakukan kesalahan, juga jengkelku karena ke­ter­lambatanmu telah reda se­dari tadi karena eskrim itu, bah­kan beberapa saat lalu kita ma­sih tertawa bahagia. Selama ini pun tak ada satu kesalahan yang kau lakukan padaku, hari-hari yang kita lewati bahkan kau susun dengan sempurna untuk bahagiaku, lalu untuk apa maafmu?.
Suara percikan air membuyarkan lamunanku, namun kau tak lagi disampingku, ternyata per­cikan air itu berasal dari lang­kahmu yang berlari cepat kese­brang jalan. Mengapa kau berlari, hatiku mulai gundah, dadaku tiba-tiba sesak, aku tak ingin berfikir buruk, kuyakini saja kau berlari ketoserba disebrang jalan untuk membeli eskrim lagi un­tukku. Namun, tak terhitung be­rapa detik keyakinanku luntur, lang­kahmu bukan untuk eskrim yang ada di toserba itu, langkahmu yang kulihat dibawah hujan itu ternyata untuk wanita itu.
Tapi siapa wanita itu, mengapa kau berlari dibawah hujan untuk­nya dan meninggalkanku terpaku disini. Kutatap dari tem­patku berdiri, kau sampai tepat didepan wanita itu, wanita itu pun menatapmu dengan lekat, pelukan yang tiba-tiba kau berikan padanya se­ketika membuat dadaku sesak, pipiku terasa panas dan sesuatu me­ngalir dari kelopak mataku. Apa sebenarnya ini?? Mengapa terasa seperti mimpi, mimpi bu­ruk yang hadir merusak mimpi indahku.
Padahal masih teringat jelas tawa bahagia serta candaan renyah kita tadi tapi kini segalanya berubah pasti, manis eskrim tadi saja masih terasa tapi mengapa kini hidupku seketika pahit. Aku fikir benar katamu kala itu ditengah perbincangan kita ketika kukatakan padamu bahwa aku suka sekali pada hujan dan kau bilang  “tidak akan turun hujan lagi sampai rasa rapuh itu datang” kini benar adanya, hujan datang bersamaan dengan rasa rapuh.
Awalnya hujan yang kulihat mengiringi kerapuhan wanita yang berdiri disebrang jalan itu, lalu pada langkah kakimu yang berlari rapuh meninggalkanku, hingga kini kerapuhan yang menjalar kepadaku dikala kepedihan melanda karena konspirasi hati yang kau mainkan. Begitu terlukanya aku, dengan lemah kulangkahkan kaki untuk meminta penjelasan kepada kedua sosok pe­nyebab lukaku disebrang jalan sana, entah apa yang akan ku katakan aku belum mengetahuinya, yang jelas aku hanya ingin secepatnya kesebrang jalan itu. Tubuhku mulai basah oleh rintik hujan yang tak bersahabat, namun tetap tak kuhiraukan untuk menjumpai sosok disebrang sana yang kini menatap bersalah padaku.
Langkahku pelan tapi pasti, sekitar 200 meter jarak dari tem­pat­­ku melangkah menuju tempat mereka berdiri, angin berhembus kencang dan rintik hujan pun semakin deras, tak ada suara yang terdengar selain deru hujan yang makin gila ritmenya, 100meter lagi aku akan sampai, akan terjawab semua tanya yang berkecamuk dalam hatiku sedari tadi, aku butuh penjelasan dalam situasi rumit ini. Kini aku tepat ditengah jalan raya yang sedari tadi kosong, tak ada satu pun kendaraan yang berlalu lalang, kutatap mantap kedepan dengan langkah percaya diri walau sebenarnya aku ingin bergidik karena dingin.
Terakhir seperti kulihat kau sedang bertieriak sesuatu padaku dari sebrang jalan itu, tapi aku tak peduli kufikir teriakan itu hanya untuk mencegahku menghampiri kalian, atau kau menyuruhku untuk menunggu, mimik serta raut wajahmu terlihat berusaha untuk meyakinkanku agar mendengarkan, tapi percuma aku tetap berkeras kepala lagi pula suaramu sama sekali tak terdengan dari tempatku karena kalah oleh deru hujan. Sekali lagi aku melangkah namun kala itu aku seperti dihantam sesuatu, aku melayang seperti terbang, terasa nyeri disekujur tubuhku sebelum aku tersungkur dan menghantam trotoar jalan, seluruh tubuhku seketika lemah, pandanganku mulai kabur, ternyata sedari tadi teriakannya untuk memperingat­kanku bahwa ada mobil yang melaju cepat dari arah kananku, namun tak kusadari bahkan aku tak mendengar sedikitpun deru gasnya, karena yang kudengar hanyalah deru hujan.
“Hujan sepertinya kita me­mang bersahabat sangat baik, bah­kan hanya suara rintikmu yang selalu terdengar olehku sampai saat terakhirku, kau pun setia menjadi saksi manis pahit kisahku selama beberapa sisa waktuku”. Hantaman mobil tadi tak begitu terasa menyakitkan, nyatanya ulu hatiku lebih sakit saat ini dan sejak terakhir tadi kulihat kau memeluk wanita itu. Namun hantaman itu membuatku lemah, aku terbaring ditepi trotoar, aku ingin bangun tapi tubuhku menolak melakukannya, “dingin” aku merasakan dingin yang amat luar biasa kini, sesuatu sepertinya mengalir dari kepalaku yang terbentur trotoar, entah apa namun terasa perih ketika tersentuh rintik hujan yang masih belum berhenti, terlihat samar namun sepertinya kamu berlari kencang kearahku dan wanita itu mengikuti tepat dibelakangmu, makin pudar segalanya makin tak terlihat jelas, sebelum kulihat kau sampai disisiku kini segalanya seketika gelap. “Hitam, pekat, sunyi, dan sepi, bahkan deru hujan tak terdengar lagi, hanya hampa yang meliputi”



Mahasiswa Baru, Fasilitas Segitu?

Reporter : Neysi Thresna Neisyah

Sukma Polinela; Politeknik Negeri Lampung (Polinela) merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri berbasis pertanian yang ada di provinsi Lampung. Menginjak usia 31 tahun, sejak berdiri tahun 1984. Memiliki visi untuk menghasilkan lulusan yang dicetak untuk siap menempuh dunia kerja. Sejak berdiri telah mengalami berbagai naik dan turun dalam membangun civitas akademi yang lebih baik. pada usia yang ke-31 ini Polinela telah megalami perkembangan yang lebih dari sebelumnya.
Memasuki tahun ajaran baru 2015 Polinela mem­buka penerimaan mahasiswa baru mela­lui  3 ja­lur, yakni ; jalur un­­­dang­an yang dibagi lagi men­jadi jalur PM­KAB dan PMD­KPN, kemudian jalur tertulis atau UMPTN dan jalur mandiri. Ketiga jalur ini dibuka secara berkala. Dimana target mahasiswa yang akan diterima pada tahun 2015 ini sekitar 800 mahasiswa.
Sesuai dengan kebijakan akademik, 60% dari total mahasiswa ditujukan pada pendaftar jalur undangan. Sejak beberapa tahun yang lalu jalur undangan ini dibagi menjadi dua cara, yaitu jalur PMKAB dimana calon pendaftar mendaftar langsung dengan mendatangi Polinela dengan membawa berkas kemudian mengikuti prosedur-prosedur yang telah ditentukan.
Kemudian jalur PMDKPN yaitu jalur yang menggunakan sistim online. Dengan mengirimkan berkas-berkas dan mengisi form yang disediakan pada website Polinela yang akan didaftar. Pada sistem ini memungkinkan untuk calon pendaftar, mendaftar di Polinela yang ada di seluruh Indonesia. Sehingga jangkauan pendaftar jauh lebih luas.
Ada pula jalur yang menggunakan prosedur serangkaian test untuk bersaing mendapatkan bangku pendidikan di Polinela Jalur Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN) yang kemarin baru saja dilaksanakan dan mendapat angka lebih dari 1200 pendaftar dan yang lolos sampai tahap test wawancara ada 584 orang untuk selanjutnya diseleksi lagi. Kemudian ada jalur yang menawarkan kesanggupan mahasiswa untuk membayar biaya yang lebih besar untuk mendapatkan pendidikan dengan tetap melakukan prosedur test.
“Semakin kedepan hara­pan kita adalah berkembang menjadi lebih baik lagi, dengan bertambahnya mahasiswa maka akan menambah harapan untuk mencetak lulusan yang bisa bermanfaat di kalangan masyarakat terutama dunia kerja” jelas Ir. Yatim Rahayu Widodo, M.Sc. saat diwawancarai diruangannya. Pernyataan itu terlihat dari jumlah mahasiswa yang terus-menerus bertambah. Banding­kan tahun lalu, akan ada penambahan 1 kelas D3 Perkebunan pada tahun 2015 ini.
Sementara tahun ini belum dilaksanakan pembukaan mahasiswa jalur Pemda. “karena jalur ini berkaitan erat dengan sumber dana maka kita tidak bisa mengambil keputusan. Belum ada konfirmasi apakah akan diadakan tahun ini atau tahun selanjutnya. Namun Polinela akan menerima dengan senang hati apabila pihak yang membangun kerja sama akan kembali mengadakan jalur tersebut,” tambah dosen Program Studi Teknologi Pangan sekaligus Wakil Direktur I tersebut.
Dengan terus bertambahnya mahasiswa tentu saja merupakan hal positif yang dapat  menjadikan Polinela menjadi lebih dikenal lagi di kalangan masyarakat. Namun, hal ini menimbulkan keresahan mahasiswa akan keterbatasan fasilitas praktek maupun ruangan ataupun lapangan dan tenaga pengajar. Akibat terus bertambahnya mahasiswa. Hal positif tersebut akan menjadi hal yang merugikan apabila tidak diimbangi dengan melihat kemampuan kita sebatas mana dapat mempertanggungjawabkan hal tersebut. Semoga para pemegang kuasa dapat memberikan jawaban akan keresahan mahasiswa demi kesejahteraan bersama.




Semarak 3rd Anniversary UKM BS



Reporter : Sendi Putra Soba

                 Candra Adiputra

Sukma_Polinela; Dari berbagai Band dari seluruh Lampung seling berdatangan ke kampus hijau Politeknik Negeri Lampung (Polinela) untuk mengikuti sebuah lomba yang diadakan oleh UKMBS. Acara dalam rangka 3rd Anniversary UKMBS, kegitan ini adalah untuk memperingati hari Ulang Tahun UKMBS yang ke-3. Acara 3rd Anniversary UKMBS mengusung tema, “Young, Creativity, and Imagination”. Acara ini mengadakan  2 buah kegiatan yang diantaranya adalah Lomba Band & Lomba Grafity yang dilaksanakan pada tanggal 6-7 Juni 2015. Pada tanggal 6 diadakan untuk Lomba Grafity dan pada tanggal 7 untuk Festival Band & Pemeran Grafity.
Jumlah peserta yang mengikuti acara tersebut ada 29 peserta untuk Festival Band dan ada 5 peserta untuk Lomba Grafity. Muhammad Arif Prabawa merupakan Ketua Pelaksana pada pelaksanaannya acara 3rd Anniversary UKMBS kali ini. “Acara ini diadakan karena memperingati hari jadinya UKMBS dan sekaligus melaksanakan Program Kerjanya,” ujar Muhammad Arif Prabawa selaku Ketua Pelaksana saat diwawancari disela-sela kesibukannya. “Alasan diadakan acara ini, yang pertama mungkin acara  sebagai rutinitas setiap tahunnya, yang kedua sebagai Program Kerja Tahunan, yang ketiga memperkenalkan Polinela ke masyarakat luar khususnya untuk masyarakat luar yang belum tahu Politeknik Negeri Lampung itu dimana, dan terutama bagi para Lulusan SMA/SMK yang baru,” tambah Muhammad Arif Prabawa.
Acara ini dibuka langsung oleh Wakil Direktur (Wadir) 2 sebagai awal dimulainya kegiatan dan lomba tersebut. Yang membedakan acara Anniversary tahun ini dengan lalu adalah pada acara tahun ini lebih meriah serta peralatan yang lebih baik, sound lebih bagus serta tahun ini menggunakan sound gantung atau rejing sebagai alat bantu sound agar lebih baik suaranya dan lebih jelas, sehingga para juri yang mendengarkan bisa lebih objektif dalam menilai peserta Lomba Band. Lalu pada acara tahun ini UKMBS memiliki sponsor yang banyak sehingga Muhammad Arif Prabawa berpendapat bahwa, “ Acara ini menurut saya sudah sukses dan berjalan dengan lancar dan saya juga bangga karena acara ini dapat menghadiri Wakil Direktur 3 sebagai pemberian hadiah dan orang yang mendapatkan kehormatan sebagai pemberian kue pertama dari UKMBS serta juga harapan kedepannya lebih dari acara tahun ini.”
Pemenang dalam lomba Grafity ini yaitu juara 1 diraih oleh Ferdi, juara 2 diraih oleh Dede, dan juara 3 diraih oleh  Riki. Untuk pemenang dalam lomba Festival Band ini yaitu Juara 1 diraih oleh band Mario Bross, untuk juara 2 diraih oleh band Irora dan untuk juara 3 diraih oleh band Jihad. Selain itu, ada kategori Vokalis, Bass, Gitar, Keyboard, dan Drum terbaik yang dipilih oleh juri.
Setiap acara atau kegiatan pasti memiliki kendala masing-masing, ada beberapa kendala yang dialami UKMBS dalam menjalankan kegiatan 3rd Anniversary UKMBS ini. “Untuk kendala ya wajar saja, setiap acara pasti ada sebuah kendala walaupun itu sekecil apapun. Kendalanya mungkin yang pertama dari dana yang kurang, terus dalam pelaksanaannya molor karena menunggu kedatangan juri dan peserta yang telat hadir dalam acara ini. Lalu pas kegiatan, mulai turun ujan disitu saya merasa sedih”, tuturnya.
Harapannya dari kegiatan ini, masyarakat luar lebih bisa mengenal Polinela lebih dalam dan pihak atas dapat membantu dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ataupun Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). “Harapan kedepannya mungkin acara ini lebih meriah lagi dari pada yang kemarin, kalau bisa mengundang Guesstarnya Artis Nasional,” tuntas Muhammad Arif Prabawa. (*Tri Asdi)


Al-Banna Tingkatkan Intelektualitas, Kreativitas dan Masa Depan Berkualitas

Reporter: Erlinda Gista

Sukma_Polinela; Seminar Motivasi dan Kewirausahaan yang dilaksanakan oleh UKM Al-Banna khususnya Departemen Kesekretariatan dan Development pada tanggal 23 Mei 2015 lalu di Gedung Sakura Politeknik Negeri Lampung (Polinela) berjalan lancar dan sukses. Seminar yang bertemakan, “Tingkatkan Jiwa In­te­lektualitas, Tumbuhkan Se­mangat Kreativitas, untuk Masa Depan Berkualitas” ini diikuti oleh peserta dari Polinela itu sendiri dan dari berbagai kampus termasuk untuk umum. “Kami menyebar undangan disekitar Bandar Lampung, peserta yang hadir ada delegasi dari Universitas Lampung (Unila), IAIN, Teknokrat, dan Poltekkes. Peserta tidak dibatasi, target peserta memang ada, kami membuka seluas-luasnya untuk mahasiswa yang mau mendaftar”, ujar Siti Robingatun selaku Sekretaris Departemen Kesekretariatan.
Acara ini dibuka oleh Pembantu Direktur (Pudir) I akan tetapi diwakili oleh Ir.Bina Unteawati, M.P. karena Pudir I berhalangan hadir. Publikasi acara hanya dalam waktu seminggu, “Namun peserta bisa dibilang banyak yang hadir untuk acara besar”, tambah Siti Robingatun. Acara ini merupakan agenda tahunan per departemen, namun tergantung angkatan selanjutnya akan dilaksanakan atau tidak acara ini.
Materi yang disampaikan dalam seminar tersebut yaitu untuk Training Motivasi dan Training Penulisan Proposal khususnya dibidang kewirausahaan. Trainer Motivasi diisi oleh Suhendra atau lebih dikenal dengan panggilan Kak Suhe yang merupakan seorang Trainer dan penulis buku “Nyontek +”. Materi yang disam­paikan dalam training motivasi itu sendiri memberikan tuntunan semangat kepada mahasiswa bagaimana menghadapi UAS yang baik supaya tidak menggunakan sistem SKS (Sistem Kebut Semalam) dan cara-cara belajar yang efektif supaya hasilnya lebih maksimal. Sedangkan Training Kewirausahaan diisi oleh Dr. Ir. Sarono, M.Si. Ketua Jurusan Teknologi Pertanian yang menyampaikan materi bagaimana caranya menyusun proposal yang baik seperti PKM yang bisa diterima oleh Dikti/Instansi terkait.
“Seminar ini sangat bermanfaat dan saya men­jadi termotivasi untuk berwirausaha, me­numbuhkan semangat kre­ati­vitas dan membuat kita men­jadi berani gagal karena be­rani gagal dekat dengan keberhasilan”, ujar Suci Rahmawati peserta Seminar Motivasi & Kewirausahaan.
Acara berjalan sukses dan ditutup sekitar pukul 12.30 WIB. “Seminar ini sangat menginspirasi dalam pengembangan pengetahuan mahasiswa dan semangat dalam membentuk jiwa Enterpreneur serta mahasiswa dapat mengetahui tips belajar yang efektif”, tuntas Tekat Karyono selaku Ketua Umum Al-Banna. (*Triasdi)

Poltapala Gelar Lomba Lintas Alam se-Sumbagsel


Reporter : Agus Adipura

Sukma_polinela; Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Poltapala Politeknik Negeri Lampung (Polinela) menggelar Lomba Lintas Alam Tingkat  pelajar SMA/SMK/MA se-Sumbagsel  (LLAP-S) 2015 yang telah dilaksa­nakan di Hanura – Ketapang, Kabupaten Pesawaran (5–7/7).
Lomba ini diadakan dalam rangka memperingati hari lingkungan se-dunia dan pro­gram kerja tahunan poltapala serta untuk meningkatkan kecintaan dan kepedulian masyarakat khususnya generasi muda terha­dap pelestarian lingkungan.
Adapun kegiatan untuk kali ini kembali melibatkan pemerintah desa Hanura dan komunitas pelajar yang ada pada lembaga pendidikan desa Hanura setingkat SLTA, dan juga diikuti oleh para pelajar SLTA sederajad meliputi wilayah Sumbagsel. Untuk kegiatan lintas alam pelajar se-Sumbagsel tahun 2015 yang di­selenggarakan poltapala Polinela ini bertajuk, ”face of natur (friendship, active, competitive, and education)”.
Pada acara seremonial pembukaan kegiatan LLAP-S  Ir. Bambang Utoyo, M.P selaku Wakil Direktur III Politeknik Negeri Lampung dalam sambutanya menyampaikan, “Perlunya meningkatkan peserta untuk kegiatan selanjutnya, serta harus tetap berkoordinasi kepada pihak pemerintah desa Hanura, semoga melalui kegiatan ini mampu memberikan pendidikan lingkungn yang baik bagi pelajar”.
Ketua pelaksana LLAP-S, Iswan Juanda mengatakan, untuk tahun ini lomba lintas alam diikuti oleh 20 tim, dimana tiap tim terbagi dalam 2 katagori yaitu kataori putra dan putri, tiap tim terdiri atas 3 orang yang berasal dari siswa-siswi sma/smk/ma se-Sumbagsel. Teknis pelaksanaan lomba dibagi menjadi 3 tahapan diawali dengan technical metting, pembukaan lalu dilanjutkan dengan kegiatan trecking menjelah alam dengan rute Hanura hingga ketapang, Pesawaran.
Lomba dilakukan selama dua hari, yang mana pada hari pertama sabtu (6/6) merupakan awal pembekalan diberikan , te­patnya dibalai desa kelurahan Hanura yang juga merupakan garis awal peserta mengikuti lomba, dan berakhir di pantai ketapang minggu (7/6) sekalgius tempat istirahat dan bermalam serta menunggu hasil perlombaan.
Pada minggu pagi dilanjutkan  kegiatan menanam magrove di pantai  ketapang dan sekaligus juga memperingati hari lingkungan se–dunia yang diikuti oleh para anggota  poltapala, perwakilan  DPRD provinsi, direktur walhi lampung, mitra bentala dan masyarakat peduli mangrove, serta semua peserta lomba lintas alam pelajar se-Sumbagsel dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia tahun 2015 dan dilanjutkan pe­ngumunan juara lomba lintas alam palajarar tingkat sma/smk/ma se-sumbagsel.
Untuk juara katagori putra, juara pertama diraih oleh SMAN 1 Padang Cermin, juara kedua diraih SMKN 1 Gedong Tataan dan juara ketiga diraih SMAN 15 Bandar Lampung. Sedagkan katagori putri untuk juara pertama diraih oleh  SMAN 1 Padang Cermin, juara kedua diraih SMAN 1 Padang Cermin, dan juara ketiga diraih oleh SMKN 1 Bandar Lampung.
Berbeda dengan tahun lalu pihak panitia pada tahun ini juga memberikan juara harapan, untuk katagori juara harapan putra juara 1 diraih oleh SMKN 1 Gedong Tataan, juara 2 diraih SMAN 1 Liwa, dan juara 3 diraih oleh SMAN 1 Liwa. Sedangkan juara harapan katagori putri untuk juara 1 diraih oleh SMAN 1 Liwa, juara 2 diraih SMAN 1 Bandar Lampung dan juara 3 diraih oleh SMKN 3 Kota Bumi.
Selain itu juga ada juara katagori kekompakan yang diraih oleh SMAN 1 Sendang Agung, juara katagori ramah lingkungan diraih oleh SMAN 3 Kota Bumi, dan juara katagori favorit diraih oleh SMAN 1 Bumi Abung. (*Tri Asdi)


Legalitas Sertifikat Internasional (MYOB) Program Studi Akuntansi


Reporter : Poniasih

Program Studi Akuntansi Politeknik Negri Lampung (Polinela) melakukan kerjasama dengan PT NET21 Plus di tahun 2015 ini.
Perusahaan tersebut ialah perusahaan yang telah diberikan kuasa oleh perusahaan Mind Your Own Business (MYOB) dari Australia.
MYOB tidaklah asing untuk mata kuliah akuntansi, karena MYOB merupakan salah satu software akuntansi yang didesain untuk memenuhi kebutuhan penyediaan informasi dan sebagai alat pengolah laporan keuangan.
Polinela ialah satu-satunya perguruan tinggi yang melakukan kerjasama serta menandatangani Memo Of Understanding (MOU) dengan perusahaan resmi dari PT NET21 Plus. Hal yang dilakukan oleh Program Studi Akuntansi di Polinela ialah dengan bekerja sama,  membeli program atau software MYOB tersebut secra resmi kemudian nantunya akan di instal. Pada kenyataannya, masih banyak yang membeli MYOB secara ilegal melalui internet, dimana software MYOB banyak tersebar diluar.
Penyediaan uji MYOB untuk umum haruslah bekerja sama dengan perusahaan yang bersangkutan. Program Studi Akuntansi telah melakukan penandatanganan MOU, maka sebagian dosen akuntansi di Polinela dilakukan pelatihan khusus secara profesional, melakukan ujian MYOB, serta mendapatkan sertifikat.
MYOB Internasional. dosen-doen tersebut bergabung menjadi tim untuk memberikan pelatihan MYOB yakni Ibu Evi Yuniarti, Ibu Nurmala, Bapak Eksa Ridwansyah, Ibu Dian Nirmala, dan Ibu Endang Asliana. Peserta yang ingin mengikuti uji MYOB dikenakan akomodasi legal yang ditetapkan pihak MYOB yakni sebesar Rp. 150.000/orang diluar biaya akomodasi kedatangan pihak MYOB. Syarat mengikuti uji MYOB ialah peserta telah mengambil mata kuliah tersebut di sekolah atau perguruan tinggi.
Sebelum mengikuti ujian maka akan dilakukan pelatihan selama seminggu oleh tim.
Menurut ketua laboraturium Akuntansi Polinela yakni Ibu Evi Yuniarti, bahwa banyak keuntungan yang diperoleh melalui kerjasama tersebut, “Pertama mata kuliah yang kita berikan legal sebab sudah selayaknya sebagai perguruan tinggi memberikan software legal atau mendapat legalitas. Kedua, mereka memberikan kesempatan kepada Polinela untuk magang dengan diberikan gaji besar, anak-anak yang diberikan sertifikat MYOB Internasional dapat dijadikan sebagai karyawannya, sehingga apabila terdapat pengujian MYOB, maka anak tersebut akan menjadi perwakilan Lampung yang melakukan uji MYOB”, tutur beliau. Pendaftaran kini masih belum dibuka, sebab kerja sama tersebut terbilang baru di tahun 2015 ini.
 Terdapat tanggapan atas kerjasama tersebut, “Saya sangat senang mendengar berita bahwa akuntansi telah bekerjasama  dengan PT NET21 Plus, nanti jika kita telah lulus dari Polinela kita mendapatkan sertifikat MYOB yang bisa kita gunakan untuk mendaftar kerja serta MYOB memiliki banyak pengolahan keuangan dan dapat bersaing di internasional khususnya untuk menghadapi Masyarakat Ekomomi Asean”, jelas salah satu mahasiswa program studi akuntansi Ridho Aryoni semester 4. (*Tri Asdi)

Kurangnya Dana Praktikum Bagi Mahasiswa Tepa

Reporter : Fitri Astuti

Sukma_Polinela; Politeknik Negeri Lampung (Polinela) adalah  perguruan ting­gi vokasi di lampung. ter­­­diri dari 5 Jurusan dan 13 Pro­gram Studi. Politeknik yang mengutamakan kemampuan praktek kerja lapangan yang membuat mahasiswa akan te­rampil didunia pekerjaan. Teknologi Pangan merupakan salah satu Program Studi Politeknik Negeri Lampung atau yang sering dikenal dengan TEPA (Teknologi Pangan), mahasiswanya yang berkompetensi dalam meneliti dan mengolah makanan dan hasil perkebunan Polinela.
Tepa yang setiap harinya bergulat dengan bahan-bahan kebutuhan manusia, perkebunan dan pengolahan jenis makanan lainnya. Semua kegiatan itu membutuhkan dana yang tak sedikit, mereka harus membeli bahan-bahan yang segar, bermutu baik, untuk dianalisa dengan  mendapatkan hasil yang memuaskan. Hasil produk yang telah mereka uji seperti Nugget Ikan, Dendeng, Roti Basah dan lain-lain. Tak jarang mereka menjual hasil hasil produknya kepada mahasiswa. Hasil dari penjualan produk tersebut akan dikembalikan  ke Lab. Pihak Lab sendiri memutarkan hasil dari penjualan praktek tersebut untuk kebutuhan pembelian bahan-bahan selanjutnya. Na­mun, saat ini  Tepa mengalami sedikit kendala dalam hal pendanaan biaya praktikum. Berbeda dengan tahun lalu, praktikum Tepa berjalan dengan baik dari tahun ke tahun Program Studi ini semakin banyak peminatnya, sehingga kuota mahasiswa Tepa bertambah. Hal ini dapat diliat dari mahasiswa Tepa yang terdapat 2 kelas untuk semester 2 dan 4 serta ditambah lagi mahasiswa Pemda 1 kelas, sehingga mahasiswa yang berada di Program Studi Teknologi Pangan begitu banyak.
Dengan mahasiswa Tepa yang bisa dikatakan banyak, wajar saja dana praktek Tek­nologi Pangan kurang.  Penambahan dana praktek yang hanya sekitar 10% dari dana tahun lalu, hanya  untuk mengantisipasi bahan praktek naik, inipun tak cukup untuk membeli kebutuhan bahan praktek tersebut. Untuk memperoleh dana praktikum dosen harus merinci kebutuhan biaya praktek perkepala mahasiswanya yang kemudian diajukan ke PJ (Penanggung Jawab) mata kuliah yang kemudian diusulkan ke Kepala Lab dan kemudian Akademik yang akan memberikan dana praktikum tersebut.
Dengan melalui tahap yang sedikit rumit tersebut seharusnya dosen-dosen bisa memperkirakan pengeluaran dana praktikum untuk semes­ter genap ini dan sebelum nya telah diberitahu bahwa akan ada mahasiswa baru dari Pemda. Dengan kekurangan dana praktikum tersebut mahasiswa Pemda pun ikut merasakan sedikit kendala dalam pendanaan kegiatan praktikum. Mereka menggunakan dana Reguler meskipun pada akhirnya dana tersebut diganti oleh UPT. “Terkadang  dosen Teknologi Pangan mengeluarkan biaya untuk praktek kita, beliau membeli bahan sendiri untuk praktikum kita“, ujar Yayuk Tri Rahayu salah satu mahasiswa Teknologi Pangan.
Dengan adanya dosen yang seperti ini cukup membantu mahasiswa Tepa untuk melakukan kegiatan praktikum. Perencanaan yang kurang matang tanpa mengubah dana Tepa dari tahun lalu, mengakibatkan Kekurangan dana praktek yang terjadi dari minggu 12 sampai dengan minggu ke 16. 
Kepala Lab pun mengambil kebijakan untuk mengurangi bahan-bahan praktikum, Hal ini juga menuntut mahasiswa Teknologi Pangan untuk melakukan praktek secara Demostrasi dan dialihkan ke Responsi. ”Kita penyelanggara pendidikan vokasi yang mengutamakan keterampilan dan skill, jadi tolong deh dana praktek harus dipenuhi”, tuntas Chandra selaku Kepala Program Studi. (*Tri Asdi)




Dana Minim, EPA Tetap Jalan


Reporter : Dwi Ayu Kusuma Wardani

                 Tri Asdi

Sukma Polinela; EPA (English Proviciency Award) kegiatan tahunan terbesar yang  diselengarakan oleh english club selama tiga hari (1-3/5). Tiga hari selama kegiatan diadakan tiga cabang perlombaan, yaitu scra­bble, story telling, dan debate. Namun, perlombaan yang tingkat nasional hanya scrabble, sedangkan untuk perlombaan story telling dan debate hanya tingkat Sumatera bagian selatan. Jumlah peserta yang mengikuti perlombaan yakni sebanyak 64 peserta yang terbagi atas 30 peserta mengikuti srabble, debate sebanyak 30 peserta, dan story telling sejumlah 4 peserta.  Tema yang diangkat kali ini adalah “Improve our quality”. Maksud dari tema ini, yaitu berani mengembangkan dan memberikan kualiatas yang terbaik selama per­lombaan berlangsung. Bagi peserta lomba yang ber­asal dari luar lampung di­sediakan penginapan yang bertempat di Wisma Bandar Lampung.
Hari pertama EPA dimulai dengan pembukaan, yang dilanjutkan lomba scrabble dengan jumlah peserta 24 peserta intermediate dan 6 peserta master. “Untuk inter­mediete rangking scrabble <1200. Untuk yang master peserta harus memiliki peringkat >1200. Namun, ada ke­mungkinan untuk yang intermediete mengikuti tingkat master asalkan sering ber­main dan sering menang karena akan berpebearuh pada peringkat”, ungkap Indra Arista selaku ketua pelaksana.
Hari kedua pelaksanaan, diadakan lomba story telling dan debate. Tetapi untuk lomba scrabble dan debate masih terus berlanjut hingga hari terakhir, karena pelaksanaannya yang memakai metode seleksi. Sedangkan storry telling hanya memakan waktu satu hari dan langsung mendapatkan pemenangnya.
Hari terakhir atau hari ketiga, melanjutkan perlombaan hari sebelumnya pada hari pertama dan kedua. Untuk hari terakhir ini dipakai mencari pemenang untuk perlombaan scrabble dan debate.
Banyak kendala yang dihadapi selama persiapan guna menyukseskan acara ini. “Inikan acara senasional, tapi akan memalukan jika tidak memiliki sponsor. Terkendala mengajukan proposal-proposal dana ke perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan tambahan dana sedikit kesulitan. Sebenarnya dana yang dibutuhkan 56 juta, namun dana yang tersedia hanya 20 jutaan. Meski dana tidak terkumpul sepenuhnnya, acara harus tetap jalan walau banyak yang dipangkas”, lanjutnya.
“Kendala yang kedua adalah jumlah peserta, peserta yang diluar Lampung agak sulit karena jaraknya yang jauh, jadi cuma Jakarta yang mendaftar. Sebenarnya sudah diberikan informasi dari kami, tapi mungkin ada masalah dari pesertanya sendiri yang terkendala dana. Pada awalnya peserta  sangat berantusias dan sudah ingin mendaftarkan diri, namun saat mendekati hari pelaksanaannya peserta tidak jadi mengikuti lomba karena pihak sekolah tidak memberikan dana dan izin”, tambahnya.
Ada harapan jika story telling dan debate  dapat diadakan dalam tigkat nasional. Namun karena alasan yang sama, yaitu peserta dan dana yang tidak mencukupi sehingga pelaksanaannya hanya tingkat sumbagsel. Selain itu, perlombaan yang hanya tingkat SMA maka ruang lingkup yang awalnya ingin secara tingkat nasional hanya dilaksanakan tingkat sum­bagsel. Total hadiah yang diperebutkan senilai 6,5 juta untuk seluruh perlombaan. Kategori pemenang lomba yaitu juara 1, 2, dan 3 untuk kategori umum dimana untuk peserta perempuan atau pria tidak dibedakan. Dan untuk kategori debate terdapat pemenang tambaha yaitu sebagai best speaker.
Tanggapan Arif mengenai acara tersebut, “Utuk acara ini dapat dibilang sukses dari acara-acara sebelumnya. Tapi untuk kegiatan selanjutnya butuh kerja sama tim yang baik karena sempat ada sedikit konflik antar anggota namun dapat diatasi. Sarannya kedepan agar dapat menjalin kekeluargaan tidak saling menyalahkan, saling iklas dalam melakukannya, serta bekerja secara professional”.
“Saya sangat bangga karena tahun ini kegiatan EPA kembali menjadi kegiatan nasional. Harapan selanjutnya kami dapat meningkatkan jumlah peserta dari tahun ini, serta mempertahankan kegiatan ini sebagai kegiatan nasional yang dapat membanggakan Polinela”, tanggapan Rizki sebagai ketua umum. (*Tri Asdi)




Polinela Ikut Ajang Nasional

Reporter : Ponijah

Sukma_Polinela; Telah di­lak­sanakan seleksi lomba MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) untuk tingkat nasional di Gedung QB2 Politeknik Negeri Lampung (Polinela). Lomba MTQ  merupakan lomba nasional yang diadakan oleh DIKTI serta kegiatan rutin 2 tahun sekali, dimana untuk tuan rumahnya selalu bergantian. Lomba MTQ Nasional ini, diikuti oleh perguruan tinggi yang berbasis konvensional. Serta untuk perguruan tinggi yang berbasis islam tidak diizinkan mengikuti semua cabang lomba namun, hanya diizinkan mengikuti dua cabang lomba yaitu aplikasi komputer Al-Qur’an dan debat bahasa inggris kandungan Al-Qur’an. Hal ini, karena dikhawatirkan akan mengendurkan semangat peserta yang latar belakangnya bukan berbasis islam. (30/5)
Lomba MTQ terakhir kali diadakan di kota Padang, dan kali ini akan diadakan di Universitas Indonesia (UI) tepatnya di Jakarta pada tanggal 1-8 Agustus 2015. Cabang lomba yang dilombakan ada 13 cabang. Dari 13 cabang yang dilombakan, Polinela hanya akan mengikuti 8 cabang lomba. Pengalaman ini merupakan yang pertama kali bagi Polinela. Namun, sebenarnya pada tahun 2013 Polinela akan me­ngirimkan 2 orang mahasiswa untuk mengikuti lomba MTQ di Padang. Karena, ada kendala akhirnya tidak dapat diberangkatkan.
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Al-Banna telah diberi amanah oleh anggota Direksi untuk menyelenggarakan se­leksi yang akan mengikuti lomba MTQ di Universitas Indonesia. Se­leksi tersebut diikuti oleh 25 orang. Akan tetapi, hal ini merupakan jumlah yang sedikit dari seluruh jumlah mahasiswa yang ada di Polinela dan kebanyakan yang mengikuti merupakan dari anggota UKM Al-Banna.
Ketua UKM Al-Banna Tekat Karyono me­nga­takan, ”Sedi­kitnya pe­serta seleksi karena ku­rangnya publikasi, dimana banyak mahasiswa yang baru mengetahui tentang lomba ter­sebut setelah seleksi diadakan. Padahal publikasi telah dilakukan dengan memasang template atau brosur dan telah diberitahu ketika apel”.
Seleksi tersebut bertujuan untuk menyiapkan siapa saja yang akan mewakili Polinela dalam lomba MTQ nasional. Se­lain diberi amanah untuk menyeleksi siapa saja yang akan dikirim, UKM Al-Banna juga diberi amanah untuk memberi pembinaan bagi peserta yang lolos seleksi agar maksimal dalam mengikuti lomba. Pembinaan akan dilaksanakan setelah bulan Ramadhan.
Juri untuk seleksi peserta diambil dari Internal kampus. Untuk cabang lomba Fahmil Qur’an dan Debat Bahasa iInggris dinilai oleh Bpk.Ansori dari Teknologi Pangan, cabang lomba Tilawatil Qur’an, Tartil Qur’an, dan Hifdzil Qur’an dinilai olah Bpk.Arif Makhsun dari Jurusan Ekonomi dan Bisnis, serta untuk cabang lomba Khotil Qur’an dinilai olah Nata dari Staff Akademik. 
Hingga sekarang belum ada kejelasan siapa saja yang akan dikirim mengikuti lomba MTQ Nasional. Salah satu panitia dari seleksi menyatakan bahwa nama-nama pemenang sudah ada, tetapi belum bisa diumumkan karena dikhawatirkan apabila ada pemenang yang tidak diberangkatkan akan kecewa sebab hal ini masih menuggu keputusan dari Direktur.
“Siapapun yang akan mewakili Polinela dalam lomba MTQ Nasional, saya berharap kita bisa memegang juara disana untuk mengharumkan Polinela dikancah Nasional dan merupakan mimpi terbesar keluraga besar Polinela,” tuntas Tekad Karyono  selaku Ketua Umum UKM Al-Banna. (*Tri Asdi)



Sistem Baru Pemilihan Gubernur HMJ

Reporter : Reni Aprilia

                 Oky Saputra

Sukma_Polinela; Politeknik Negeri Lampung (Polinela) adalah perguruan tinggi vokasi yang meluluskan mahasiswa-mahasiswi berpotensi. Terdapat 5 jurusan diantaranya, Budidaya Tanaman Pangan, Budidaya Tanaman Perkebunan, Teknologi Pertanian, Peternakan, serta Ekonomi dan Bisnis, yang didalamnya tersebar berbagai Program Studi. Dalam setiap jurusan tentunya memiliki seorang ketua yang memimpin didalamnya. Ketua tersebut biasa dikenal dengan Gubernur Himpunan MahaSiswa Jurusan (HMJ).
Berbeda dari periode sebelumnya yang pada saat pemilihan gubernur dilakukan secara musyawarah. Untuk periode tahun depan dilakukan dengan metode baru yaitu dengan cara Pemilihan Raya (Pemira). Sehingga pemilihan secara Pemira tidak hanya dilakukan untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, namun juga diterapkan dalam pemilihan Gubernur dan Legislatif anggota MPM.
Hal ini dilakukan karena pemilihan yang dilakukan secara musyawarah dinilai tidak efektif dan kualitas serta kuantitasnya tidak efisien sehingga kurang selektif. Selain itu juga tercium kecurangan dalam demokrasi seperti intimidasi, tidak semua mahasiswa memilih, dan tidak semua mahasiswa mengaspirasikan pendapat, sehingga dengan cara pemilihan seperti itu suara vocal yang akan menang. “Didalam demokrasi itu sangat dilarang adanya itimidasi jadi coba kami perbaiki pada sistem pemilihan gubernur tadi, untuk memilih gubernur secara Pemira sehingga pelaksanaan demokrasi ini secara utuh mutlak, bebas, jujur, rahasia, dan tidak ada musyawarah,” ujar Sigit Pramono selaku ketua umum MPM saat ditemui diruangannya.
Perubahan ini mulai akan dilaksanakan untuk periode depan. Untuk pelaksanaannya dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap pertama pemilihan Gubernur dan Legislatif anggota MPM yang dilakukan dimasing-masing jurusan secara serentak pada saat apel jumat. Sedangkan untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dilakukan oleh seluruh mahasiswa Politeknik Negeri Lampung secara serentak pada saat apel hari senin.  Sehingga ada perubahan mekanisnisme antara perekrutan pemilihan Gubernur dan Legislatif anggota MPM dengan Presiden mahasiswa dan wakil presiden mahasiswa sama, perbedaannya hanya terletak pada persyaratan. Untuk saat ini karena banyaknya minat mahasiswa yang ingin mencalonkan diri namun terkendala IP/IPK tidak mencukupi sehingga kemampuan berorganisasi juga diperlukan. Sedangkan untuk calon Gubernur tergantung kebijakan dari masing-masing jurusan.
Rencana tentang perubahan tersebut telah disosialisasikan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur namun ada yang berpendapat sepakat dan ada yang berpendapat tidak sepakat. “Kalau saya sebenarnya setuju dengan kebijakan baru tersebut, tetapi penerapannya jangan sekarang karena jurusannya belum siap. Saran saya dengan musyawarah tetapi caranya  yang lebih dibagusin, seperti ditambahin dengan debat kandidat, kampanye. Selain itu, karena saya belum tahu bagaimana pendapat mahasiswa jurusan saya”, tutur Fikri Alif Utomo selaku Gubernur   Budidaya Tanaman Pangan.  Akan tetapi  pada dasarnya hal itu ada dalam peraturan ART Pasal 1 Point 2 yang menyebutkan mengenai pemilihan gubernur, cara pemilihannya dan pelaksanaannya serta tata caranya diserahkan pada mahasiswa.
“Tetapi dengan cara seperti itu masih terdapat multi taksir, maksudnya adalah bisa ditaksirkan kemana-mana, umum cangkupannya jurusan atau HMJ ini tidak memiliki dasar hukum untuk melaksanakan Pemira. Namun, lucu juga kalau Gubernur yang menentukan untuk penggantinnya, itu bisa dikatakan pengotoran demokrasi, atau bisa dikatakan permainan Politik” tambah Sigit.
Untuk kepanitian yang mengatur tentang pemilihan yang dilakukan secara pemira ini adalah panitia yang Independent.  “Untuk tahun ini setelah adanya kesepakatan atau ketuk palu, untuk  panitia adalah panitia khusus dari seluruh mahasiswa yang mendaftar menjadi panitia, syarat-syarat yang  dicantumkan tertera dalam UU Pemira. Panitia direncanakan sekitar  50 orang untuk panitia Gubernur, Legislative dan panitia Presiden serta Wakil Presiden”, pungkas Sigit. (*Tri Asdi)

Peluncuran Jaraka untuk Polinela

Reporter: Reni Aprillia

Sukma_Polinela; Informasi berperan penting didunia dalam segala bidang. Tak dipungkiri seluruh masyarakat dibelahan dunia membutuhkan suatu informasi. Didunia pendidikan infor­­masi mempunyai andil yang cukup tinggi, khususnya untuk ma­hasiswa. Suatu in­for­ma­si sangat diperlukan secara cepat dan efisien. Oleh sebab itu salah satu Perguruan Tinggi di Lampung yaitu Politeknik Ne­geri Lam­pung (Polinela) men­cetuskan sumber informasi bagi setiap mahasiswa berbasis online mengenai civitas akademik yang disebut dengan JARAKA (Jaringan Akademik).
 Jaraka berawal dari SIAKAT. Jaraka berisi beberapa sistem yang berhubungan langsung dengan aktivitas akademik seperti aplikasi Digital Library, Alumni, hasil Study, Prosedur Akademik, Peraturan Akademik, Pendaftaran Wisuda, Lowongan Kerja, dan masih banyak aplikasi didalamnya. Dengan adanya Jaraka dapat memudahkan ma­hasiswa untuk memperoleh ber­bagai informasi dari segala sumber salah satu contohnya adalah aplikasi alumni. Karena ketika kita sudah menjadi alum­ni nantinya kita tetap dapat melihat data-data sebelumnya serta informasi-informasi baru yang bermanfaat.
Hal tersebut juga telah diungkapkan Bapak Eko Win Kenali selaku Kapuskom, dia mengatakan, “Puskom berfikiran bagaimana dengan 1 login bisa mendapatkan semua, berupa data akademik, bisa melihat judul tugas akhir kakak tingkat , melihat hasil dosen, bahkan sampai nanti menjadi alumni hanya memakai login itu”.
Sebelumnya Polinela tidak mempunyai Siakat, yang ada hanyalah program bersifat Local yang hanya bisa diakses oleh BAK, sedangkan untuk dosen dan mahasiswa hanya dapat melihat melalui selembar kertas yang dicetak. Pembuatan Jaraka ini merupakan usulan dari institusi (Direksi) dan dikhususkan untuk perorangan, dengan kata lain kita hanya dapat melihat data perorangan.
Jaraka mulai diuji coba tahun 2012 lalu dan diaplikasikan pada sebagian mahasiswa yaitu mahasiswa Program Study Manajemen Informatika (MI). Pada tahun 2013 Jaraka diaplikasikan pada Jurusan Ekonomi dan Bisnis dengan 3 Program Study yaitu Manajemen Informatika, Akuntansi dan Agribisnis. Setelah uji coba berhasil dan keamanan tidak ada masalah, maka pada tahun 2014/2015 dijalankan untuk seluruh mahsiswa, namun sosialisasi masih kurang. Jaraka mulai diresmikan dan diekspos pada bulan Maret 2015. Saat ini sosialisasi Jaraka untuk mahasiswa dapat dilihat melalui promosi banner, Web Polinela, maupun Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Polinela.
Untuk dapat menggunakan aplikasi Jaraka, terlebih dahulu mendaftar melalui PUSKOM (Pusat Komunikasi) untuk mahasiswa lama, namun untuk mahasiswa baru angkatan 2015 nanti akan secara otomatis. Hal tersebut dikarenakan langsung disosialisasikan saat PSP2. Kita dapat melihatnya melalui Web “Jaraka.polinela.ac.id”. Jaraka bertujuan menyebarkan informasi dari berbagai sumber dan bagaimana caranya di Share ke dosen dan mahasiswa. Jaraka juga akan mengalami perkembangan atau inovasi baru setiap tahunnya.
Untuk mencapai hasil yang baik tentunya tidak ada jalan yang mudah, “Masalah susah, nggak susah, pasti susah, butuh waktu lama, karena kendalanya dari tenaga dengan Programer yang terbatas”, tambah Eko.
Tanggapan positif didapat dari Direktur Polinela Ir. Joko SS Hatono M.T.A. mengenai jaraka, menurutnya Jaraka harus segera disosialisasikan dan segera digunakan. Adanya Jaraka juga sangat bermanfaat khususnya bagi ma­hasiswa. Hal tersebut juga ditanggapi oleh Randy Estian salah satu mahasiswa Program Study Manajemen Informatika semester 4 yang mengatakan bahwa, ”Jaraka ini penting, apa lagi diterapkan untuk seluruh mahasiswa di Polinela dan Jaraka ini baik untuk dikembangkan. Tidak setiap mahasiswa harus menunggu untuk melihat hasil Study di kampus, tetapi dapat dilihat dengan Via Online dan datanya juga dapat di download”.
Berbagai harapan diluncurkan oleh Bapak Eko sekaligus mentuntaskan pe­m­­bicaraan mengenai Jaraka ini, “Dapat digunakan maha­siswa, memudahkan mahasiswa, dan dapat membantu kegiatan akademik mulai dari mahasiswa serta dosen”. (*Tri Asdi)

Ketidak Hadiran Dosen Saat Praktikum

Reporter : Tri Asdi

Sukma_Polinela; Polinela dalam pengajarannya menggunakan sistem vokasi, dimana presentase kegiatan praktikum lebih besar dibandingkan dengan teori. Saat praktikum atau setiap satu mata kuliah biasanya ada tim dosen yang terdiri dari dua orang dosen dan satu orang PLP. Dalam 16 kali pertemuan dengan pembagian minggu 1-8 dosen pertama atau penanggung jawab (PJ) dan minggu ke 9-16 dosen ke dua. Tetapi, untuk PLP wajib sepenuhnya untuk selalu mengikuti kegiatan praktikum dari awal hingga akhir semester.
Karena Setiap mata kuliah telah ada tim dosen,  jika dosen yang seharusnya mengajar tidak dapat hadir dapat digantikan dengan dosen kedua. Setidaknya untuk mengawas kegiatan praktikum salah satu dosen dapat hadir saat praktikum.  Tetapi jika kedua dosen berhalangan untuk hadir, dapat langsung menghubungi PLP dan langsung memulai praktikum tanpa adanya dosen.
“Seharusnya tugas dosen yang memberikan teori saat akan praktikum, baru PLP yang membantu pelaksanakan secara teknis. Karena wilayah PLP untuk yang kegiatan secara teknis bukan yang secara teoritis. Selain itu juga karena bukan bagian PLP sehingganya tidak berhak dan tidak wajib”, ujar Bandi salah seorang PLP.
Terkadang dosen memilki kesibukan lain selain mengajar. Sehingga dosen berhalangan dalam kegiatan mengajar secara teoritis ataupun praktikum. Jadi, dosen dapat memberikan tanggung jawab kepada PLP jika dosen berhalangan hadir saat praktikum. Dalam penjejangan PNS terdapat pegawai structural, fungsional, dan biasa. Orang-orang yang tergolong pegawai structural yaitu orang yang memegang jabatan seperti Direktur, Wakil Direktur, serta jajaran lainnya. Untuk orang yang tergolong dalam pegawai fungsional seperti para dosen. Tetapi, PLP sekarang tidak seperti teknisi saat dulu yang hanya masuk golongan biasa. Saat ini, PLP telah masuk fungsional jadi dosen telah menganggap PLP mampu memberikan bahan ajaran.
Pegawai-pegawai fungsional seperti para dosen, memiliki tugas lain selain mengajar dan dilakukan diluar jam kuliah. PLP sekarang, yang tadinya hanya pegawai biasa sudah menjadi fungsional. Jadi artinya, mereka sudah memilki tugas diluar tugas mereka yang hanya mengawasi saat praktikum berlangsung. Sehingga saat ini, beberapa dosen telah memberikan ruang kepada PLP karena itu sudah menjadi tugas mereka saat ini yang telah menjadi pegawai PNS fungsional.
”Dosen wajib datang saat praktikum, tetapi tidak harus keduanya. Selain itu, karena PLP sudah menjadi pegawai fungsional sehingga sebagian tugas dapat diserahkan kepada PLP. Karena mereka butuh KUM, yang merupakan penilaian agar PLP dapat melakukan penjejangan. Cara penaikan pangkat PLP sudah sama seperti dosen bedanya, kalau dosen harus ada penelitian, pengabdian, pendidikan (mengajar)”, ungkap Chandra Utami W.
Setiap pertemuan dosen mengisi absensi yang setiap minggunya akan dikumpulkan. Jika dosen tidak hadir maka secara otomatis absensi tidak terisi. Hasil dari keseluruhan absensi akan ditampilkan saat rapat yudisium, yang biasanya dilaksanakan pada akhir semester. Sanksi yang diberikan lebih mengarah kepada sanksi sosial, rasa malu dan teguran dari kepala jurusan. Selain itu, jika mahasiswa ingin melaporkanya kepada wakil direktur satu dengan bukti yang cukup hal tersebut akan dipertimbangkan dalam forum, bahkan ada ke­mungkinan jika dosen tersebut dapat diberhentikan. (*Tri Asdi)

Kepastian Gedung Kuliah 5 Lantai

Reporter: Denok Cinde Melati

Sukma_Polinela; Pembangunan gedung 5 lantai adalah salah satu rencana Politeknik Negeri Lampung (Polinela) dalam membangun kampus hijau Polinela dan sekaligus mencapai Visi & Misi nya. Namun, banyak Mahasiswa Politeknik Negeri Lampung yang penasaran mengenai kapan teralisasinya pembangunan gedung 5 lantai yang sudah sejak dua tahun terakhir ini dibicarakan. Banyak dari mereka yang mempertanyakan mengenai plang di lahan Projas, yang bertuliskan “Disini akan dibangun gedung lima lantai”. Pada Diskusi Internal yang lalu (04/4), Direktur Polinela mengatakan bahwa rencana pembangunan gedung itu hanya akan teralisasi menjadi 3 lantai bukannya 5 lantai karena minimnya pendanaan. Akan tetapi, saat hal tersebut ditanyakan kepada pudir 2, diungkapkan bahwa pembangunan gedung 5 lantai itu sedang diproses dan akan teralisasi pada tahun ini. “Mengenai hal itu, sedang dalam proses dan tetap akan dibangun 5 lantai sama seperti rencana awal karena jika pembangunan dibuat menjadi 3 lantai akan dianggap tidak selesai”, ujar  Ir.Nurman Abdul Hakim, M.P. selaku Wakil Direktur (Wadir) 2 saat ditemui diruangannya.Pembangunan gedung tersebut akan tetap direalisasikan menjadi 5 lantai hanya saja ukurannya yang diperkecil. Saat ditanyakan mengapa tidak sesuai dengan rencana awal, beliau menegaskan bukannya tidak sesuai dengan rencana awal, tetapi karena minimmya dana dan jika ada tambahan dana maka akan dibangun gedung lagi.Dari beberapa mahasiswa berpendapat atas pembangunan Gedung 5 Lantai tersebut. Salah satunya adalah M.Ariful Aimma dari Program Studi Perikanan, “Menurut saya, gedung 5 lantai itu strategis sih dan itu bagus juga dibangun disitu. Cuma sarannya, kalau bisa menjadi Icon Polinela disitu. Saya pernah Browsing diinternet, disitu saya menemukan rancangan Gedung 5 Lantai Polinela tapi disitu gedungnya besar banget dan mewah cuman ketika pembangunan saya tidak tau juga karena lahannya cuman segitu. Harapannya sih, disitu menjadi 5 lantai dan sesuai dengan tema nya itu apa yang dibentuk itu menjadi bagus dan terbaik”.Pendapat yang diungkapkan oleh mahasiswa lainnya, “Menurut saya sangat baik, karena kondisi yang minim dan kurang dalam ruang kuliah, sehingga sangat penting juga pembangunan itu segera dilaksanakan. Namun menjadi pertanyaannya, tergesik dipikiran mahasiswa ketika didiskusi Internal lalu dari direktur beliau mengatakan bahwa kita membangun gedung 3 lantai, namun setelah beberapa bulan dari Diskusi Internal tersebut muncul sebuah papan yang tertuliskan “Pembangunan Gedung Kuliah 5 Lantai”. Disitu menjadi pertanyaan besar bagi mahasiswa, ketidaksesuaian perkataan dari direktur dengan kondisi yang akan dilaksanakan. Namun, dari kita dan mahasiswa mendukung penuh atas pembangunan gedung 5 lantai atau gedung kuliah. Namun, kita berharap gedung yang akan kita bangun ini, sesuai yang kita harapkan dan sesuai prosedur-prosedur yang berlaku atau aturan-aturan berlaku sehingga itu membuat kampus Politeknik Negeri Lampung menjadi kampus yang terbaik dan bisa menjadi patokan-patokan  untuk membuat kampus kita menjadi yang terbaik di Indonesia”, tutur Tekat Karyono selaku Ketua Umum UKM Al-banna saat ditemui diruangannya.Diakhir pembicaraan Pudir 2 mengtakan, “Kenapa ditanyakan??  Untuk mahasiswakan tinggal make gedung saja”. Jadi, pembangunan akan tetap dilaksanakan sesuai dengan rencana, hanya saja pembangunannya hanya separuh dari rencana awal, tetapi tetap 5 lantai dan akan terealisasi tahun ini karena sedang diproses.Harapan dari mahasiswa agar pembangunan tersebut cepat terealisasi dan cepat dibangunan, agar mahasiswa Polinela dapat menggunakan fasilitas gedung baru tersebut. Sehingga, mahasiswa Polinela lebih nyaman dalam pembelajaran kuliah. Ditambah lagi mahasiswa Polinela yang kian tahun bertambah. (*Tri Asdi)