Monday, April 18, 2016

BEASISWA POLINELA TIDAK JELAS

Reporter : Hartien Dini Amsal/Inka Febriana Safitri
Sukma Polinela; Sudah disampaikan bahwa Beasiswa Supersmar untuk tahun ini tidak diadakan, hal ini diinformasikan di mediasosial Facebook Politeknik Negeri Lampung. Untuk Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) dan Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) juga belum ada kejalasan ditahun ini, apakah akan diadakan atau tidak karena menunggu kejelasan informasi dari Dikti. Alokasi Beasiswa sebesar Rp. 50.000,- itu hanya diperuntukan bagi perguruan tinggi swasta sedangkan untuk perguruan tinggi negeri masih menunggu apakah tercatat di APBMP atau tidak.
Bagi mahasiswa yang sudah mendaftar Beasiswa, masih belum ada kejelasan untuk mendapatkan beasiswa
tersebut. Saat sudah ada kejelasan Beasiswa PPA dan BBM, maka mahasiswa yang mendaftar akan segera dievaluasi dan apabila anggaran sudah ada maka dana akan langsung dikirim kerekening mahasiswa. “Untuk tahun ini sepertinya hanya ada beasiswa migas yang masih dicairkan dana nya.” Ungkap pak Bambang Utoyo selaku Wakil Direktur III Politeknik Negeri Lampung. Untuk saat ini hanya sedikit mahasiswa yang mendapatkan Beasiswa. Hanya ada 4 Program Studi yang mendapatkan Beasiswa yaitu Produksi Tanaman Pangan, Produksi dan Manajemen Industri Perkebunan, Perikanan serta Teknik Sumber Daya Lahan dan Lingkungan. Dan dari ke empat program studi tersebut hanya untuk 33 orang mahasiswa. “Bagi ketua kelas dan sekertaris tidak diusulkan Beasiswa tetapi hanya dilantik saja oleh tim kedisiplinan dan Direktur, tidak ada usulan pengajuan Beasiswa apapun. Kriteria mahasiswa yang bisa mendapatkan Beasiswa adalah berprestasi dan aktif dalam organisasi yang ada di Polinela, seperti halnya PPA mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa ini harus berprestasi dan aktif dalam organisasi begitupun dengan BBM. Akan tetapi Beasiswa ini lebih mengutamakan mahasiswa yang memiliki ekonomi rendah tetapi juga tetap berprestasi dan aktif dalam organisasi yang ada di Polinela.” Ujar pak Bambang.
Masalah beasiswa PPA yang mengalami penunggakan ini terjadi karena pencairan dana beasiswa hanya untuk 4 bulan saja, padahal seharusnya dana beasiswa PPA ini dicairkan untuk 6 bulan atau persemester.
“Untuk mengatasi masalah ini pihak akademik masih menunggu konfirmasi dari Dikti, karena masih banyak masalah dan banyak hambatan dalam pencairan dana beasiswa PPA. Apabila dana sudah dicairkan maka akan langsung dikirim kerekening mahasiswa. Dan untuk saat ini belum tahu perhitungan apakah beasiswa
PPA akan dibayarkan hanya 4 bulan saja atau 6 bulan, tetapi ada kemungkinan dana tersebut hanya dibayarkan 4 bulan dikarenakan adanya anggaran-anggaran baru misalnya januari dan februari tidak dibayarkan karena sudah masuk pada anggaran 2016. Tetapi jika alokasinya persemester maka tetap akan dibayarkan persmester, dan hal itu juga sudah diajukan ke atasan bahwa tejadi penunggakan beasiswa PPA selama 2 bulan tetapi belum ada kabar dari atasan.” papar pak Bambang saat ditemui disela-sela kesibukannya.
Bagi mahasiswa yang sudah mendapatkan beasiswa, wajib mengikuti organisasi atau UKM yang ada di Polinela. Namun faktanya, banyak dari mahasiswa yang sudah mendapatkan beasiswa tidak mengikuti organisasi atau UKM yang ada di Polinela. “Bagi mahasiswa yang medapatkan beasiswa bidikmisi
tetapi tidak mengikuti organisasi atau UKM dan tidak mengikuti kegiatan yang ada di Politeknik Negeri Lampung, maka akan di bina oleh Pembina bidikmisi. Dan untuk pengecekan keaktifan mahasiswa pemilik beasiswa dalam berorganisasi dilihat melalui surat aktif dari organisasi tersebut.” tegas pak Bambang.
Sedangkan untuk mahasiswa yang sudah mendapatkan beasiswa harus memiliki Indeks Prestasi (IP) minimal 2.75, dan bila mendapatkan IP dibawah 2.75 selama 2 semester berturut- turut maka akan dilakukan evaluasi terhadap mahasiswa tersebut. Peraturan ini baru ditegaskan pada angkatan 2015. Untuk dana Bidikmisi sendiri tidak ada penambahan. Dana Bidikmisi itu sejumlah Rp 2.400.000,00 untuk biaya pembayaran SPP dan Rp 600.000,00 untuk biaya hidup mahasiswa tersebut. “Tidak disetujuinya kenaikan
uang Bidikmisi saya merasa sedih, karena masih banyak biaya yang dibutuhkan oleh mahasiswa seperti kebutuhan pangan, keperluan mahasiswa dan kebutuhan lainnya” ujar Deska salah satu mahasiswi penerima
beasiswa Bidikmisi.
Untuk kuota Bisikmisi tahun 2016 mengalami penurunan, pada awalnya kuota Bidikmisi sejumlah 150 orang. Tetapi untuk tahun ini hanya 10% dari mahasiswa baru atau hanya diperuntukkan 70 mahasiswa orang saja.
“Untuk masalah dikuranginya kuota Bidikmisi saya merasa setuju apabila dalam penyeleksian diperketat seperti mensurvei apakah mahasiswa tersebut benar benar tidak mampu dan menyeleksi apakah mahasiswa tersebut benar benar berprestasi. Karena masih banyak mahasiswa Bidikmisi yang belum tepat sasaran. Harapan saya untuk kedepannya penambahan uang Bidikmisi disetujui sehingga masalah mahasiswa Bidikmisi dapat teratasi. Penerimaaan mahasiswa diperketat dalam penyeleksian sehingga tidak salah sasaran dalam menerima mahasiswa Bidikmisi. Untuk mahasiswa yang mendapatkan IP 2.75 diberi kesempatam 2 kali serta untuk mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi segera ditindak lanjuti.” Papar Deska saat ditemui di sela-sela aktifitasnya. (aisyah/hanum)*

0 comments:

Post a Comment