Monday, April 18, 2016

Polinela Sekarang

Oleh: Eep Suhada (Agribisnis)

Hidup mahasiswa !!!
Politeknik Negeri Lampung kini lebih kecil dari sebelumnya. Mahasiswa bertambah setiap tahunya. Kebutuhanpun bertambah mengikuti jumlah mahasiswa. Namun itu semua tidak diimbangi dengan pertambahan fasilitas. Adapun gedung baru yang kini diberi nama Ki Hajar Dewantara belum bisa digunakan karena belum diresmikan. Pembangunan selesai di akhir November, namun sampai saat ini tak kunjung ada kejelasan kapan akan bisa di manfaatkan.
Lebih kurangnya 4 bulan sudah kita masih menunggu. Pertanyaanya, sampai kapan kita harus selalu menunggu? Menunggu adalah hal yang membosankan, maka jangan sampai rasa bosan itu berubah menjadi rasa tidak peduli.
Disamping itu fasilitas petinggi Polinela, baik itu Direktur , Wadir , dan kajur serta mungkin ada yang lainya mendapatkan fasilitas khusus yaitu iventaris
mobil. Melihat dari hal itu, nampaknya petinggi sangat sibuk sehingga harus mendapatkan
fasilitas tersebut untuk menunjang kegiatan mereka. Semoga yang demikin, dapat membawa perubahan dan menjadikan Polinela yang lebih produktif dan mampu menaikan gengsi kampus ini, namun bukan hanya terlihat dari fisik namun dari nyatanya.
Mahasiswa Polinela kini sudah merasakan kekurangan akan fasilitas kampus. Contoh kecil saja mahasiswa program study teknologi pangan, mereka sangat tidak nyaman dengan keadaan seperti itu. Satu ruang dipakai langsung secara bersamaan untuk 3 kelas. Meskipun alat yang ada cukup, namun hal itu tetap menimbulkan ketidaknyamanan karena ruang yang dirasa sempit. Hal ini akan mengganggu proses praktikum.
Permasalahan itu memang tidak ada habisnya, namun bisa diminimalisir.
Mungkin dengan cara mempercepat peresmian gedung Ki Hajar Dewantara.
Ketika sudah diresmikannya gedung tersebut, maka ada dua jurusan yang pindah ke gedung baru yaitu Jurusan Budidaya Tanaman Pangan dan Jurusan budidaya Tanaman Perkebunan serta bagian akademik seperti yang dikatakan oleh Bpk. Joko SS Hartono. Dan tersisa 2 lantai lagi direncanakan sebagai ruang kuliah. Dengan hal itu, ruang kuliah semakin bertambah, maka bisa mencari ruang yang tepat untuk dialih fungsikan menjadi laboratorium.
Terkait dengan peresmian gedung, seolah-olah hanya mengharapakan Menristek Dikti, apakah tidak ada alternativ lain, ini yang dirasakan oleah para mahasiswa.
Untuk meresmikan gedung baru yang dimana total anggaran yang dikeluarkan
terbilang tidak terlalau besar, sulit untuk mendapatkan tandatangan menteri untuk peresmian, bukan tidak bisa. Saat ini yang harus diperhatikan adalah asas manfaat bukan popularitas. Untuk mendatangkan menteri dlam peresmian gedung, membutuhkan biaya tambhan yang cukup besar. Apakah sekarang kita masih menunggu menteri agar kita bisa meraskan berada diruang atau gedung yang baru? Lalu apakah ada kepastian yang jelas akan hal itu? Polinela harus Move on dari Bpk. Nasyir.
Tidak ada masalah yang tidak ada solusi. Yang ada hanyalah masalah yang belum menemukan solusinya.
Mari kita bantu Direktur
untuk Polinela yang lebih maju. Tahun ini harapanya adalah tahun BAPER, Bawa Perubahan.
Hidup Mahasiswa !!!
Hidup POLINELA !!!

0 comments:

Post a Comment