Saturday, October 28, 2017

Cara Budidaya Jamur Tiram


Jamur tiram atau Pleurotus ostreatus merupak- an jamur yang dapat dikonsumsi dan memiliki ciri- ciri umum, yaitu tubuh buah yang berwarna putih hingga krem, serta memiliki tudung yang berben- tuk lingkaran mirip dengan cangkang tiram.
Umumnya jamur tiram mengalami dua tipe perkembangbiakan dalam siklus hidupnya, yaitu secara aseksual dan juga secara seksual. Secara umum reproduksi aseksual terjadi melalui jalur sporyanterbentusecarendogapada kantung spora atau sporangiumnya. Sedangkan secara seksual, reproduksi jamur tiram terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak sebagai gamet jantan dan betina dan kemudian membentuk zigot yang akan tumbuh menjadi pri- modia dewasa.
Dalam budidaya jamur tiram akan ditemukan beberapa bagian penting yang akan dilalui, yaitu mulai dari persiapan budidaya, peralatan yang digunakan dalam membudidayakan jamur tiram, proses  dan  teknik  budidaya,  serta  sampai  pada proses pemanenan.
Untuk mengetahui step-step budidaya jamur tiram tersebut, maka berikut akan disajikan secara lengkap  kepadAnda,  dan  akan  dimulai  dari proses persiapan budidaya jamur tiram.
1.        Persiapan Budidaya Jamur Tiram
Dalapersiapabudidayjamutiraini yang perlu dipersiapkan adalah bangunan atau ruangan untuk tempat mengembangbiakkan atau membudidayakan jamur tiram. Dalam hal ini ban- gunan atau ruangan rumah juga bisa digunakan sebagatempabudidayjamutiramnamun yang paling penting yang harus diketahui terkait ruangan pembudidayaan jamur tiram ini terdiri dari:
a.        Ruangan Persiapan, ruangan ini digunak- an untuk melakukan berbagai kegiataan awal bu- didaya jamur tiram, seperti kegiatan pengayakan, pencampuran pewadahan, dan juga sterilisasi.
b.       Ruang Inokulasi, ruangan inokulasi du- ganakan untuk tempat menanam bibit pada media tanam, ruangan ini harus mudah dibersihkan, serta ruangan juga harus tidak banyak memiliki ventila- si yang dimaksudkan untuk menghindari kontami- nasi dari mikroba.
c.        RuanInkubasiruangainberfungsi untuk menumbuhkan meselium jamur pada media tanam yang sudah di inokulasi. Kondisi ruangan ini harus diatur dengan suhu antara 22-29 drajat celcius dan dengan kelembaban 60-80 persen. Ruangan ini juga harus dilengkapi dengan rak-rak yang terbuat dari bambu untuk menempatkan media tanam dalam kantong plastik yang sudah di inokulasi.
d.        Ruan Penanaman ruanga in digu- nakan untuk menumbuhkan tubuh buah jamur. Ruangan ini dilengkapi juga dengan rak-rak pena- naman dan alat penyemprot atau pengabutan. Pen- gabutan bertujuan untuk menyiram dan mengatur suhu udara pada kondisi optimal yaitu 16-22 derajat celcius dengan kelembaban 80-90 persen.
2.        Peralatan  dan  Bahan  Budidaya  Jamur
Tiram
Dalam pembudidayaan jamur tiram, maka peralatan-peralatan yang harus dipersiapakan terdiri dari mixer, cangkul, sekop, filler, botol, boiler, gerobak dorong, sendok bibit, dan centong. Sementara bahan-bahan yang perlu dipersiapkan adalah serbuk kayu, bekatul atau dedak, kapur CaCO3), gips (CaSO4), tepung jagung (biji-bijan), glukosa, kantong plastik, karet, kapas, dan cincin plastik.
3.        Proses Budidaya Jamur Tiram
Dalam proses budidaya jamur tiram ini, maka beberapa hal yang perlu dilakukan. Diantaranya adalah sebagai berikut :
a.        Persiapan Bahan, bahan yang harus di- persiapakan  diantaranya  adalah  serbuk  gergaji, bekatul, kapur, gips, tepung jagung, dan glukosa. b.        Pengayakan,  serbuk  kayu  yang  sudah
diperoleh    sebaiknya    dilakukan    pengayakan. Hal ini dimaksudkan agar tingkat keseragaman serbuk terjaga dengan baik agar tingkat per- tumbuhan misela akan merata. Media pengayak serbuk kayu dapat dibuat sama dengan ukuran mengayak pasir. Dalam proses pengayakan perlu menggunakan masker karena dalam serbuk gergaji banyak tercampur debu dan pasir.
c.       Pencampuran, bahan-bahan yang telah ditimbang sesuai dengan kebutuhan dicampur dengan serbuk gergaji dan selanjutnya disiram dengaaisekita50-6perseatabilkita kepal serbuk tersebut sudah menggumpal, tetapi tidakeluaairHainmenandakabahwa kadar air sudah cukup.
d.     Pengompresan, pengompresan adalah proses pelapukan bahan yang dilakukan dengan cara membumbun campuran serbuk kayu gergaji dan kemudian menutupnya dengan plastik.
e.     Pembungkusan (pembuatan baglog), pembungkusan dapat dilakukan dengan meng- gunakan   plastik   polipropilen   dengan   ukuran yang dibutuhkan. Cara membungkus, yaitu dengamemaskukkamedikedalaplastik dan kemudian dipukul atau ditumbuk sampai padat dengan botol atau menggunakan filler dan kemudian dismpan.
f.         Sterilisasi, sterilisasi dilakukan dengan mempergunakan    alat    sterilizer    yang    bertu- juan menginaktifkan mikroba, bakteri, kapang, maupun khamir yang dapat mengganggu per- tumbuhan jamur yang ditanam. Sterilisasi di- lakukan pada suhu 90 100 derajat celcius selama 12 jam.
g.      Inokulasi (Pemberian Bibit), inokulasi adalah kegiatan memasukan bibit jamur ke dalam media jamur yang telah disterilisasi. Baglog diti- riskan selama 1 malam setelah sterilisasi, ke- mudian kita ambil dan ditanami bibit diatasnya dengan mempergunakan sendomakan/sendok bibit sekitar + 3 sendok makan kemudian diikat dengan karet dan ditutup dengan kapas. Bibit Jamur Tiram yang baik yaitu:Varietas unggul, umur bibit 45 – 60 hari , warna bibit merata,  dan tidak terkontaminasi.
h.        Inkubasi (masa pertumbuhan miselium) Jamur Tiram
Inkubasi Jamur Tiram dilakukan dengan cara menyimpan di ruangan inkubasi dengan kondisi tertentu. Inkubasi dilakukan hingga seluruh media berwarna putih merata, biasanya media akan tampak putih merata antara 40 60 hari.
4.        Panen Jamur Tiram
Panen dilakukan setelah pertumbuhan jamur mencapai tingkat yang optimal, pemanenan ini biasanya dilakukan 5 hari setelah tumbuh calon jamur.   Pemanenan   sebaiknya   dilakukan   pada pagi hari untuk mempertahankan kesegarannya dan mempermudah pemasaran.

0 comments:

Post a Comment